Sabtu, 28 Desember 2024

Industri

Listrik dan Gas Singapura Bergantung dengan Indonesia, Sekitar 50 Persen Aliran Listriknya Dipasok

Rabu, 25 Desember 2024 15:18

Ilutrasi Listrik

POJOKNEGERI.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan Singapura bergantung pada ekosistem Indonesia saat menanggapi rencana ekspor listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura.

"Singapura dalam posisi ingin hubungannya dengan Indonesia lebih besar, banyak industri di Negeri Singa tersebut bergantung pada ekosistem Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Indonesia Juan Permata Adoe di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, kalau Singapura tidak melakukan perubahan dalam diplomasi politik perdagangannya maka negeri tersebut akan kesulitan.

Hal ini yang mesti dipelajari bahwa peranan Singapura harus bisa dimanfaatkan. Singapura membutuhkan listrik dan air di mana masyarakat negara tersebut memiliki daya beli yang kuat. Indonesia memiliki keduanya baik listrik maupun air.

"Pendekatannya menurut saya mau tidak mau harus kerja sama," kata Juan.

Sebagai informasi, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin mengatakan, Indonesia siap mengekspor listrik bersih rendah karbon sebesar 2 gigawatt ke Singapura.

Kesepakatan ekspor ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara beberapa perusahaan Indonesia dan Singapura, yang disaksikan oleh Rachmat Kaimuddin dan Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng.

Singapura akan melakukan impor 4 gigawatt listrik rendah karbon pada 2035, di mana 50 persen dari total yang dibutuhkan berasal dari Indonesia.

Kerja sama antara Indonesia dan Singapura, merupakan sebuah kerangka kerja untuk memfasilitasi proyek-proyek komersial guna mengembangkan energi karbon dan perdagangan listrik lintas batas serta interkoneksi kedua negara.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng mengatakan, MoU ini merupakan bukti kemitraan jangka panjang dan komprehensif.

Impor Gas Buat Listrik

Ketergantungan Singapura terhadap Indonesia rupanya cukup tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari pasokan bahan bakar gas untuk kebutuhan pembangkit listrik Negeri Singa yang selama ini berasal dari Indonesia.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai, keputusan Pemerintah Indonesia memperpanjang kontrak penjualan gas alam ke Singapura telah mempertimbangkan banyak hal. Secara geopolitik misalnya, cukup strategis bagi Indonesia.

"Hal tersebut secara tidak langsung dapat dilihat ada ketergantungan Singapura kepada kita. Dapat juga dilihat bahwa ada hubungan bilateral yang baik antara Indonesia-Singapura," ungkap Komaidi kepada CNBC Indonesia, Senin (31/10/2022).

Meski demikian, Komaidi berpesan supaya dalam kontrak terbaru tersebut dapat dimasukkan sebuah klausul yang menyebutkan jika konsumsi gas Indonesia sudah meningkat sepenuhnya, maka bisa dilakukan renegosiasi kontrak. Ini dilakukan supaya kedua belah pihak bersiap dengan berbagai skenario yang ada.

"Termasuk bagi Singapura jika nantinya dihentikan oleh Indonesia, mereka sudah siap alternatifnya," ujarnya.

Lantas, berapa besar total gas yang diimpor dari Indonesia?

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 2020, setidaknya ada tiga kontrak ekspor gas RI ke Singapura dengan pasokan minimal sekitar 700 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Artinya, hampir 60% pasokan gas Singapura memang berasal dari Indonesia.

Artikel ini telah tayang di YouTube Pojok Negeri Media:  https://www.youtube.com/watch?v=lmfAPre1TVU

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan