POJOKNEGERI.COM - Pernyataan dikeluarkan pihak kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening.
Ia menyebut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan lobi untuk menempatkan Paulus Waterpauw, mantan Kapolda Papua, di kursi Wakil Gubernur Papua.
Stafanus berkata hal itu terjadi pada 10 Desember 2021. Saat itu, Tito menemui Lukas di Abepura.
"Beliau (Tito) secara langsung kepada Gubernur (Lukas) waktu itu di Suni Abepura tanggal 10 Desember 2021 meminta agar Pak Gubernur menerima usulan mereka supaya dicalonkan dengan, dipaketkan, menerima Paulus Waterpauw sebagai wakil gubernur," kata Stefanus dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (23/9/2022).
Stafenus mengatakan Tito tak datang sendiri. Mantan Kapolri itu didampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Menurut Stefanus, Lukas mempersilakan Tito dan Bahlil berbicara ke sembilan partai pendukung. Namun, partai-partai itu enggan menyetujui Paulus sebagai Wakil Gubernur Papua.
"Pak Tito karena kepentingannya tidak tercapai, dia kasih kosong wakil gubernur. Kenapa? Karena calonnya yang disiapkan tidak mendapat dukungan parpol," ujarnya.
Hingga saat ini, posisi wakil gubernur Papua diketahui masih belum juga terisi setelah Wagub sebelumnya, Klemen Tinal, meninggal dunia pada 21 Mei 2021.
Stefanus mengaku tak tahu apakah ada kepentingan Istana di balik manuver Tito dan Bahlil. Namun, ia menyebut lobi tersebut tak terlepas dari lobi tahun 2017.
Kala itu, Lukas akan mencalonkan diri kembali sebagai gubernur. Ia berkunjung ke kediaman Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Budi Gunawan.
"Pertemuan di rumah Pak Budi Gunawan, ada Pak Tito di situ masih Kapolri, ada juga Pak Paulus Waterpauw di situ. Pak Budi Gunawan meminta agar Pak Paulus Waterpauw diterima sebagai wagub," ungkap Stefanus.
Masih dikutip dari sumber yang sama, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Stafsus Mendagri Kastorius Sinaga, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Benni Irwan, dan Juru Bicara BIN Wawan Purwanto belum berbicara mengenai klaim Stafenus tersebut.
Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut Istana mengirim utusan untuk melobi kursi wagub.
"Tapi kami juga tahu betul bahwa sebelum men TSK kan Pak LE utusan Presiden menemui demokrat agar kekosongan wagub diisi orang Jokowi," tulis Andi melalui akun Twitter @Andiarief_ pada Jumat (23/9/2022).
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)