POJOKNEGERI.COM - Kronologi kericuhan di Polres Malinau.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan sepmat terjadi di Polres Malinau.
Bagaimana kejadian kericuhan itu bisa terjadi?
Seorang terduga bandar sabu bernama LH (25) tewas tertembak pistol polisi di Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Minggu (5/2/2023) kemarin.
Peristiwa itu memancing puluhan massa bersenjatakan mandau mendatangi markas kepolisian Polres Nunukan.
Informasi dihimpun, penyerangkan ke kantor polisi itu karena massa yang diduga keluarga korban mencari keberadaan polisi pelaku penembakan.
“Iya massa datang itu siang sekitar jam 12-an(siang). Enggak ada korban, cuman kaca lobi (Polres Malinau) aja pecah. Tujuan mereka datang itu salah paham, mereka mengira Brigpol W masih di polres, kita halangin mereka tidak terima akhirnya merangsak masuk (terjadi kerusuhan kecil),” Kapolres Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya melalui Kasi Humas, Iptu Subandi, Senin (6/2/2023).
Lanjut dijelaskan Subandi, peristiwa bermula saat dua anggota dari Tim Intel Resmob Kompi IV Yon A Pelopor Polda Kaltara bernama Brigpol W dan Brigadir S hendak menangkap LH.
Kejadiannya di Jalan Amd, Kecamatan Malinau pada Minggu (5/2/2023) pukul 03.30 Wita subuh kemarin.
Saat hendak diamankan, LH disebut melarikan diri. Kontan, Brigadir S mengeluarkan tembakan peringatan.
Namun hal itu tak digubris oleh LH. Dia disebut justru melakukan perlawanan. Dengan cara menaiki sepeda motor dan ditabrakannya kepetugas kepolisian.
“Motor korban (LH) ini nabrak ke Brigpol W. Kemudian dia (Brigpol W) jatuh senjatanya (pistol) juga. Terus ngetek (menembak) sendiri mengenai korban. Jadi bukan sengaja ditembakan,” terang Subandi.
Senjata api miliki Brigpol W yang disebut meletus dengan sendirinya, lantas memuntahkan proyektil yang menembus dada kiri, hingga ke dada kanan dan juga lengannnya LH. Sehingga korban tewas seketika.
Pasca LH dinyatakan meninggal, pada siang harinya puluhan massa yang diduga merupakan keluarga korban lantas menggeruduk kantor Polres Malinau.
Dengan membawa senjata tajam jenis mandau, puluhan massa itu meminta agar dipertemukan oleh Brigpol W yang membuat LH tewas.
Meski pada siang kemarin suasana di Polres Malinau sempat mencekam, namun keadaan itu berangsur dapat dikendalikan petugas.
Sebab Bupati Malinau, Kapolres Malinau, Wakapolda Kaltara dan Dansat Brimob telah mengunjungi rumah duka dan menjelaskan kasus tersebut masih diproses terus secara profesional.
“Saat ini anggota masih antisipasi (melakukan penjagaan di Polres Nunukan), untuk kondisi sekarang sudah kondusif semua. Kepolisian akan mengusut tuntas kasus ini. Korban ini masih diduga sebagai bandar narkoba, karena masih ada dua orang lagi yang sudah diamankan dan akan dipriksa sebagai saksi kunci,” pungkasnya.
(redaksi)