POJOKNEGERI.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menjadi lembaga pertama yang akan berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dikatakan Ketua KPK, Firli Bahuri, bahwa hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Di awal rapat kerja itu, anggota Komisi III Johan Budi menyampaikan soal kantor cabang KPK di provinsi mesti digaungkan kembali.
"Dulu kajiannya sudah ada, Pak Ketua, mengenai kantor cabang KPK di provinsi. Saya kira itu perlu digaungkan lagi dalam rangka mendukung kerja-kerja KPK karena SDM KPK sangat terbatas, sementara ruang lingkup yang dikerjakan KPK begitu luas," kata Johan Budi
"Ini pendapat pribadi yang menginginkan KPK kuat ya, ke depan. Dan ini momentum yang pas menurut saya, KPK untuk mengusulkan kantor cabang di berbagai wilayah Indonesia," katanya lagi.
Sementara itu, Firli merujuk pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Pasal 19, yang menyebut memang benar pembentukan perwakilan di provinsi dapat dilakukan. Namun hal itu berubah setelah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 yang menegaskan KPK mesti berkedudukan di Ibu Kota Negara.
"Tapi mohon maaf sekali lagi, itu tidak bisa kita wujudkan karena, setelah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 19 tersebut dicabut, mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi atau lembaga komisi pemberantasan korupsi berkedudukan di ibu kota negara," kata Firli.
Firli mengatakan pihaknya sudah siap pindah ke Kalimantan. Firli menyebut sudah diberi tahu tentang kepindahan itu.
"Jadi kami pun siap-siap untuk pindah ke Kalimantan. Karena sudah ada pemberitahuan yang akan berangkat duluan adalah pertama Ketua KPK, Sekretariat Jenderal, Kedeputian Koorsup dan Kedeputian Pencegahan," imbuhnya.
(redaksi)