POJOKNEGERI.COM - Kabar penjegalan Anies Baswedan di panggung politik Tanah Air, ternyata sudah terbaca jauh hari sebelum gelaran Pilpres 2024.
Bahkan, Anies diduga sudah dijegal sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, terutama ketika persiapan menggelar Formula E.
Saking tidak maunya gelaran Formula E berjalan dengan lancar, Anies menduga ada sejumlah pihak yang sengaja mempersulit ketika sirkuit di kawasan Ancol, Jakarta Utara tengah dibangun.
Anies menceritakan, salah satu praktik menghalang-halangi agar gelaran itu gagal adalah jelang proses pengerjaan pengaspalan lintasan.
Dalam video viral di media sosial, Anies Baswedan tampak sedang berbicara di Pondok Pesantren Al Anwarul Maliki, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu 24 Mei 2023.
“Ini cerita tentang bagaimana kerumitan itu terjadi. Cerita tentang Formula E. Saya cerita Formula E sedikit. Boleh?” ucap Anies memulai ceritanya.
“Pas mau bikin aspal, saking kita itu diblok sama semua, penjual-penjual aspal itu tidak mau menjual aspalnya. Kita mau beli. Bukan minta sumbangan lho. Kita ini mau beli, yang punya itu tidak mau menjual. Semuanya bilang, mohon maaf, minta maaf sekali, kami tidak berani menjual. Nggak bisa jual," tutur Anies.
Anies menjelaskan bahwa aspal yang hendak dibeli tersebut bukan aspal polos, tetapi aspal yang sudah dicampur.
“Panjenengan sedoyo pasti tahu, semen yang dicampur, kalau untuk cor-coran itu kan sudah dicampur semen, pasir, batu. Nah ini aspal yang sudah dicampur begitu. Itu tidak mau dijual,” jelasnya.
Para insinyur yang mau mengerjakan proyek itu harus membuat sendiri, mulai mencari aspal, pasir, lem, dan batu kerikil.
“Semua cari sendiri-sendiri, terus diaduk sendiri untuk jadi aspal untuk dipasang. Lah, itu lemnya saja harus (beli) ke Jerman karena ada spesifikasinya khusus, karena ini aspal untuk balapan mobil, bukan aspal untuk jalan-jalan biasa,” kisah Anies.
Hambatan tak berhenti di situ saja.
Pekerja juga tidak punya molen khusus untuk mengaduk aspal, yang ada hanya truk molen untuk mengaduk semen.
“Yang dicari itu untuk mengaduk aspal. Waktunya mepet. Hitungan kita waktunya tidak sampai untuk membangun seluas itu, sepanjang itu. Semua kerja siang malam, mencari campurannya, mencari komposisinya,” katanya.
Akhirnya, lanjut Anies, ditemukan semuanya lalu dikerjakan.
Ketika mengerjakan proses tersebut, molen pengaduk rusak.
“Karena molen itu biasa dipakai untuk mengaduk semen, ini dipakai untuk (mengaduk) aspal lebih lengket daripada semen. Ngaduk itu rusak, rusak, rusak. Sampai tiga kali molen raksasa itu rusak. Jadi bukan molen kontraktor kecil. Molen itu kira-kira sebesar tenda ini. Molen itu jebol tiga kali. Akhirnya dipasang, selesai.”
Kendati banyak tantangan dan hambatan, ajang Formula E yang berlangsung pada Sabtu 4 Juni 2022 silam tersebut sukses.
Sukses dari sisi jumlah penonton, dari sisi keuntungan bisnis dan ekonomi, serta pengakuan dari dunia internasional.
(redaksi)