POJOKNEGERI.COM - PT Stadler INKA Indonesia (SII), perusahaan patungan antara PT INKA dengan Stadler asal Swiss merupakan pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA sudah mengekspor KA ke berbagai negara seperti Bangladesh, Filipina, Singapura, India, New Zealand, hingga Australia.
Direktur Utama INKA Eko Purwanto mengemukakan kontrak pengadaan kereta meliputi pengadaan 16 trainset (12 car per trainset), sarana kereta rel listrik (KRL) baru, 612 unit kereta SS new generation untuk program replacement tahun 2023-2026, dan 10 car kereta luxury.
Untuk KRL pengadaannya senilai Rp3,4 triliun, sementara untuk kereta replacement dan kereta luxury masing-masing Rp 5,5 triliun dan Rp 150 miliar.
Dia menambahkan secara bertahap akan dilengkapi fasilitas termasuk peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kebutuhan lain seperti mesin dan lainnya.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, workshop INKA di Banyuwangi bekerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) di Banyuwangi.
Kegiatan pelatihan INKA di Banyuwangi akan membuat badan kereta dari kontrak pengadaan tersebut.
Secara bertahap, akan dibangun test track sepanjang 4 km dan fasilitas lainnya.
Sementara itu, pabrik kereta api PT INKA (Persero) Banyuwangi, Jawa Timur, ditargetkan beroperasi secara penuh pada semester satu tahun 2025 dan membutuhkan banyak tenaga kerja yang diprioritaskan bagi putra-putri Banyuwangi.
Eko Purwanto mengemukakan INKA Banyuwangi berkomitmen memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah dengan memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal.
"INKA Banyuwangi membuka kesempatan kerja bagi lulusan SMK serta sarjana untuk mengisi kebutuhan SDM, kami juga bekerja sama dengan BLK Banyuwangi untuk memastikan para pekerja mendapatkan pelatihan yang memadai, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di industri ini dengan lebih baik" ujar Direktur Utama INKA Eko Purwanto dilansir dari Antara.
Menurut Eko, kebutuhan tenaga kerja ini seiring dengan rencana pabrik yang akan memulai line produksi dengan mesin-mesin yang canggih dalam beberapa bulan ke depan.
Mesin-mesin canggih tersebut akan digunakan untuk memproduksi kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek pesanan dari PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI).
Sebelumnya, sejak tahun 2023 pabrik kereta api INKA Banyuwangi telah beroperasi, akan tetapi masih dalam kapasitas kecil, yakni untuk produksi pesanan gerbong barang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi PT INKA yang merupakan pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara itu memprioritaskan Banyuwangi untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja.
"Salah satu tujuan utama menarik investasi masuk seperti berdirinya pabrik kereta api PT INKA, selain berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah juga menyerap tenaga kerja lokal" Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
(*)