Rabu, 15 Januari 2025

Internasional

Keputusan Ukraina Menolak Transit Pipa Gas Rusia Membuat Moldova Kedinginan dan Gelap Gulita

Senin, 6 Januari 2025 16:55

Perdana Menteri Moldova Dorin Recean dan Perusahaan energi milik pemerintah Rusia, Gazprom

POJOKNEGERI.COM - Perusahaan energi milik pemerintah Rusia, Gazprom, mengatakan bahwa pihaknya akan menangguhkan memasok gas ke Moldova karena hutang yang belum dibayar.

Penagguhan ini mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025. Perdana Menteri Moldova Dorin Recean, menuduh Kremlin menggunakan energi sebagai senjata politik.

"Keputusan ini sekali lagi menegaskan niat Kremlin untuk meninggalkan penduduk wilayah Transnistrian tanpa cahaya dan panas di tengah musim dingin," kata Perdana Menteri Moldova Dorin Recean.

Rusia memasok sekitar dua miliar meter kubik gas per tahun ke Moldova. 

Gas tersebut disalurkan lewat pipa melewati Ukraina, menuju wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova.

Gas juga digunakan untuk menghasilkan listrik murah yang dijual ke wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah Moldova.

Dilansir Associated Press, dalam sebuah pernyataan, Gazprom mengatakan bahwa pihaknya berhak mengambil tindakan lebih lanjut, seperti mengakhiri kontrak dengan Moldovagaz, operator gas utama Moldova. 

Sebagian besar saham perusahaan itu telah dimiliki Gazprom.

Penghentian suplai gas ini akan menghentikan pasokan ke pembangkit listrik Kuciurgan. 

Ini merupakan pembangkit listrik terbesar di wilayah tersebut, yang berlokasi di Transnistria.

Pemerintah Moldova sebenarnya juga memiliki wilayah Transnistria yang telah mengklaim memisahkan diri dan lebih condong ke Rusia

Sedangkan pemerintah pusat Moldova memilki arah yang condong ke Barat.

Dilansir ABC News, pembangkit listrik Kuciurgan berada di Transnistria dan telah diprivatisasi oleh para pejabatnya pada 2004. 

Pembangkit listrik itu kemudian dijual ke perusahaan Rusia.

Moldova yang berkuasa, telah berulangkali mengeluh campur tangan Rusia di negaranya dan tidak mengakui privatisasi tersebut.

Awal bulan ini, parlemen Moldova membentuk komisi khusus agar bisa mengelola risiko jika Moskow menghentikan pasokan gasnya ke Kuciurgan. 

Mereka juga sepakat melakukan serangkaian langkah menghemat energi.

"Negara kami siap menangani situasi apa pun yang muncul menyusul keputusan Kremlin," ujar Perdana Menteri Moldova Dorin Recean.

Menurut Gazprom, Moldova berutang hampir 709 juta dolar (Rp11,4 triliun) untuk pasokan gas masa lalu. Tapi Chisinau membantah keras jumlah tersebut.

Dilansir Deutsche Welle, Moldova mengklaim bahwa utangnya hanya mendekati 8,6 juta dolar (Rp139 miliar). 

Data tersebut mengutip temuan dari firma audit Inggris dan Norwegia.

Recean menjelaskan bahwa Moldova akan mempertimbangkan opsi hukum, mungkin termasuk arbitrase internasional.

Moldova merupakan negara bekas pecahan Soviet dengan penduduk sekitar 2,5 juta jiwa. 

Saat ini, Ukraina menolak memperpanjang kontrak transit pipa gas Rusia yang mengalir menuju Eropa dan berakhir pada 31 Desember. 

Moldova menjadi salah satu negara yang terdampak akan kebijakan tersebut karena telah lama bergantung pada gas Rusia.

Artikel ini telah tayang di YouTube Pojok Negeri Media:https://www.youtube.com/watch?v=OKv1IZfNoCU

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan