POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Samarinda kali ini dipastikan akan berlangsung meriah. Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Karang Mumus, akan menjadi pusat perayaan bagi masyarakat Tionghoa yang akan merayakan pergantian tahun baru pada 28-29 Januari mendatang.
Kelenteng yang memiliki sejarah panjang ini, dengan usia yang telah mencapai 120 tahun siap menyambut ribuan pengunjung yang datang dari berbagai kalangan.
Supardi Gunawan, seorang Rohaniwan Tridarma di Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda mengungkapkan bahwa saat ini persiapan sedang intens dilakukan untuk menyambut Imlek.
"Pernak-pernik seperti lampion dan bunga sakura sudah kami siapkan. Kami juga akan menghias kelenteng dengan tulisan Mandarin sebagai bagian dari tradisi. Tidak ketinggalan, sesaji seperti kue keranjang dan buah-buahan akan disiapkan, sebagai simbol keberuntungan dan kesejahteraan di tahun yang baru," ujar Supardi.
Salah satu tradisi unik yang dilakukan di Kelenteng Thien Ie Kong adalah menyediakan lilin yang digunakan oleh umat untuk berdoa, yang melambangkan harapan dan keberhasilan dalam usaha yang dijalani sepanjang tahun sebelumnya.
"Lilin itu menjadi simbol bahwa umat yang berkunjung telah mengucap syukur atas rezeki yang diterima selama setahun dan berharap lebih baik lagi di tahun yang baru," ucapnya.
Kelenteng ini merupakan yang tertua di Samarinda, dibangun pada tahun 1905 kelenteng ini terbuka untuk semua lapisan masyarakat, tanpa memandang agama.
Sebagai tempat ibadah dan wisata religi, pengunjung dari berbagai latar belakang agama lain dapat mengunjungi kelenteng dengan penuh rasa hormat.
Hanson, Sekretariat Kelenteng Thien Ie Kong, mengatakan bahwa kelenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Tionghoa, tetapi juga destinasi wisata yang banyak dikunjungi.
"Setiap bulan rata-rata ada 2.000 pengunjung termasuk mahasiswa dan berbagai pihak yang datang berkunjung. Apalagi saat Imlek, jumlah pengunjung bisa mencapai lima ribu hingga sepuluh ribu orang. Puncaknya adalah pada perayaan Cap Go Meh, yang jatuh 15 hari setelah Tahun Baru Imlek," jelas Hanson.
Cap Go Meh sendiri adalah bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, yang merayakan hari ke-15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. Pada perayaan tahun ini kelenteng akan mengadakan pembagian seribu amplop angpao kepada pengunjung sebagai bentuk berbagi kebahagiaan.
“Kelenteng Thien Ie Kong jakan mengadakan bazar makanan halal pada tanggal 5 hingga 9 Februari mendatang bazar ini akan menawarkan beragam kuliner khas Imlek, dan meskipun ada banyak makanan tradisional Tionghoa, semua yang dijual akan memenuhi standar halal,”ucapnya.
Ia mengatakan bahwa nantinya jika masyarakat yang ingin berkunjung bisa datang di buka setiap hari dari pukul 05.00 pagi hingga 07.00 malam, dan merupakan kesempatan bagi warga Samarinda.
Ia mengungkapkan Kelenteng Thien Ie Kong menjadi pusat perhatian bagi masyarakat Tionghoa.
"Kami sangat welcome bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan berharap pengunjung dapat menjaga sopan santun dan saling menghargai. Kelenteng ini terbuka untuk umum, jadi kami tidak membatasi siapa yang datang,” pungkasnya.
(tim redaksi)