POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota Samarinda berencana akan mengembangkan kawasan Polder Air Hitam yang terletak di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Kecamatan Samarinda Ulu menjadi tempat wisata.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab selain sebagai kolam pengendali banjir, Polder Air Hitam juga menyajikan keindahan yang berpotensi untuk destinasi wisata.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan, rencana ini sebagai bentuk komitmen Pemkot Samarinda untuk meningkatkan sektor wisata di Ibu Kota Kalimantan Timur ini.
"Pengembangan Polder Air Hitam menjadi tempat wisata merupakan salah satu wujud komitmen Pemkot Samarinda dalam memajukan sektor pariwisata," kata Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Rencana ini sejatinya bukanlah hal baru, sebab Pemkot Samarinda sudah lama menggaungkan untuk mengembangkan kawasan tersebut.
Namun demikian, Andi Harun mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu perencanaan detail dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Perencanaan tersebut akan dituangkan dalam dokumen Detail Engineering Design (DED) yang komprehensif, termasuk pemanfaatan gedung eks bulu tangkis yang lama terbengkalai.
"Nantinya akan kami sampaikan lebih lanjut terkait perkembangannya, karena saat ini saya belum mendapatkan informasi terbaru dari PUPR," ujar Andi Harun.
Tekait dengan perencanaan Polder Air Hitam sebagai kawasan wisata, Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda, Desy Damayanti mengatakan saat ini masih dalam tahap makro, alias masih dalam bentuk master plan.
"Master plan hanya mengunci pemanfaatannya saja, untuk detailnya nanti ada di DED," tutur Desy.
Pembuatan DED membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, sehingga akan diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini.
DED nantinya akan memuat berbagai opsi pemanfaatan kawasan, termasuk gedung eks bulu tangkis, yang diarahkan untuk pengembangan kegiatan ekonomi.
Lebih lanjut, Desy menjelaskan bahwa PKL yang sebelumnya ditertibkan akan diizinkan kembali berdagang setelah kawasan ditata dan tidak kumuh lagi.
"Konsep wisata sudah ada, nanti dalam DED per kawasan akan kami susun lebih detail,"pungkasnya.
(*)