POJOKNEGERI.COM - Kucing lucu nan mungil ini bukanlah kuncing biasa.
Walaupun hanya memiliki tinggi 20 Cm, namun kucing ini merupakan predator buas.
Dilansir dari Kompas.com, Gyra, kucing dengan nama resmi Felis Nigripes ini adalah pembunuh yang ganas.
Spesies ini juga yang paling mematikan dari semua kucing di dunia.
Dia bisa menangkap lebih banyak mangsa dalam satu malam daripada yang dilakukan macan tutul dalam satu bulan menurut Smithsonian.
Menurut penelitian, menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan berburu Gyra adalah 60 persen.
Di alam, makanan mereka sebagian besar terdiri dari mamalia kecil dan burung, serangga, arakhnida, dan reptil.
Sebagai perbandingan, singa hanya berhasil menangkap mangsanya sekitar 20 hingga 25 persen.
Luke Hunter, Chief Conservation Officer di organisasi Panthera menyebutkan, Gyra membunuh rata-rata 10 hingga 14 hewan pengerat atau burung kecil setiap malam.
Gyra memiliki bentuk tubuh yang kecil dengan kaki pendek seperti kucing jenis Munchkin, dan rata-rata besar tubuhnya masih lebih kecil dari kucing domestik di Indonesia.
Tubuhnya berpola totol seperti kucing-kucing domestik Afrika lainnya, misalnya Serval dan kucing Bengal.
Di beberapa negara, Gyra disebut juga sebagai Black Footed Cat karena memiliki kaki dengan bulu berwarna hitam.
Ukuran tubuhnya yang kecil dan pendek membuatnya lebih mudah bersembunyi saat berburu, dan itu salah satu kekuatan Gyra.
Dia memiliki metabolisme yang dipercepat yang mengharuskannya untuk berburu hampir tanpa berhenti.
Sebuah video dokumenter dibuat oleh BBC dan merekam bagaimana Gyra berburu setiap malam.
Dia bisa berjalan hingga 30 kilometer dan tetap gesit memburu seekor burung meskipun sudah mencoba terbang melarikan diri.
Sayangnya, Gyra, kucing berkaki hitam termasuk hewan langka dan masuk daftar spesies terancam punah menurut Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) 2016.
Menurut IUCN dalam situs resminya, populasi Gyra saat ini sekitar 13.867 ekor dengan jumlah Gyra dewasa hanya 9.707 ekor.
Ia berisiko tinggi terancam punah di alam liar.
Saat ini, spesies tersebut hanya ditemukan di Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan.
(redaksi)