POJOKNEGERI.COM - Isu sudah adanya restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk Ganjar Pranowo mulai santer beredar.
Adanya isu ini, juga sudah direspon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ia mengatakan belum mengetahui kabar tersebut. Ganjar menegaskan bahwa keputusan mengenai pencalonan di Pilpres bukan urusannya, melainkan mutlak di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Restu opo. Urusan rekom (rekomendasi) itu urusannya Bu Mega. Nggak tahu saya," ujar Ganjar di Jawa Tengah, Rabu (12/4).
"Tugas saya masih suruh ngurus mudik. Sudah itu," ujar Ganjar menegaskan.
Kabar restu Megawati untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 muncul usai adanya pertemuan yang dilakukan Megawati Soekarnoputri bersama dengan kader PDIP pada fraksi di DPR.
Isu ini bergulir seiring dengan adanya pertemuan tertutup yang dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan para kadernya dari fraksi PDIP di DPR untuk membahas koalisi untuk Pilpres 2024.
Adapun kabar pertemuan antara Mega dengan fraksi PDIP di DPR itu dibenarkan Utut Adianto, Ketua Fraksi PDIP di DPR.
Dikatakan bahwa pertemuan digelar di Sekolah Partai PDIP pada Sabtu 8 April 2023 lalu.
Namun, kata dia, pertemuan digelar secara tertutup. Dia juga enggan mengungkap hasil pertemuan tersebut.
"Ya, itu memang bener, tapi tertutup, kalau tertutup saya ngomong ya buat apa," kata Utut di kompleks parlemen, Rabu (12/4).
Meski demikian, Utut membantah pertemuan itu membahas soal pencalonan presiden, termasuk terkait Ganjar Pranowo yang isunya telah direstui Megawati menjadi capres.
"Yang tahu malah wartawan kalau aku ora ngerti, ora ngerti, bener bener enggak ngerti," katanya.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto mengatakan pertemuan hanya membahas soal wacana kerja sama partainya di Pilpres 2024.
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu juga membantah ada pembahasan soal nama capres yang akan diusung partai Banteng.
"Enggak ada, enggak ada, kalau Ibu cuma mengatakan kalau koalisi itu enggak ada, yang ada hanya kerja sama, itu contoh saja," katanya.
(redaksi)