Sabtu, 11 Januari 2025

Internasional

Wabah HMPV Meningkat di China, WHO Sebut Tidak ada Deklarasi Darurat

Rabu, 8 Januari 2025 14:4

Ilustrasi wabah human metapneumovirus (hMPV)

POJOKNEGERI.COM - Belakangan ini, wabah human metapneumovirus (HMPV) menjadi sorotan di China, di tengah meningkatnya kasus penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus tersebut.

Virus ini dikenal sebagai patogen yang rentan menyerang kelompok-kelompok rentan, termasuk anak-anak, lansia, serta individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau komorbid.

Meski umumnya tidak berbahaya bagi orang sehat, HMPV dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Infeksi ini umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan medis khusus.

Namun, bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, HMPV dapat memicu komplikasi serius, seperti pneumonia atau bronkitis, terutama di kalangan anak-anak, orang lanjut usia, dan pasien dengan penyakit penyerta.

Human metapneumovirus termasuk dalam kategori penyakit musiman, yang biasanya lebih sering muncul selama musim dingin. Hal ini membuat virus ini lebih aktif pada periode tertentu, seperti yang terjadi saat ini di China.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap kelompok yang lebih rentan terhadap infeksi.

Meski HMPV umumnya tidak menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa, pencegahan tetap perlu dilakukan, khususnya untuk kelompok yang berisiko tinggi.

Maraknya kasus HMPV di China juga lantas mendapat tanggapan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Juru Bicara WHO Margaret Harris mengatakan bahwa tingkat infeksi pernapasan yang dilaporkan di China masih dalam kisaran normal. Hal ini juga umumnya terjadi pada musim dingin.

"Tidak ada deklarasi darurat dan tidak ada tanggapan darurat yang dipicu," kata Harris seerti yang diberitakan United Nation, Rabu (8/1/2025).

"Sistem pengawasan influenza global WHO telah mengamati peningkatan influenza di belahan bumi utara, di mana saat ini sedang musim dingin, jadi ini sudah diduga," lanjutnya.

Harris mengatakan HMPV bukanlah virus baru lantaran pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001. Virus ini merupakan salah satu yang menyebabkan flu biasa, dan biasanya tak menyebabkan penyakit serius pada manusia.

Namun beberapa kasus pada orang dengan kelompok rentan, seperti bayi, lansia, dan orang komorbid, bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius. Dirinya juga menekankan bahwa tingkat kematian kasus HMPV masih sangat rendah.

"Langkah-langkah sederhana dapat mencegah penyebaran: jika mereka memiliki gejala, orang harus tinggal di rumah; mengenakan masker di tempat ramai akan direkomendasikan; menutupi wajah seseorang ketika batuk dan bersin adalah hal yang masuk akal untuk dilakukan; mencuci tangan secara teratur akan membantu; dan mendapatkan vaksin yang direkomendasikan oleh dokter seseorang," ucapnya.

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan