POJOKNEGERI.COM - Tim kebanggan warga Kota Samarinda, Borneo FC akhirnya menuntaskan pemusatan latihan di Yogyakarta dan kembali ke Kota Tepian.
Bahkan, Selasa (22/11) kemarin, penggawa Borneo FC melakukan latihan rutin di Stadion Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.
Borneo FC menjadi salah satu klub yang paling serius mempersiapkan tim, walaupun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai kapan digulirkannya kembali Liga 1 2022.
"Kita memulai kembali latihan sore ini di Stadion Segiri, kita mempersiapkan lagi lebih matang setelah apa yang didapat pemain dalam tiga minggu pemusatan latihan di Jogja," ucap Asisten Manajer Borneo FC, Farid Abubakar, dilansir dari laman resmi klub.
Sama halnya dengan di Yogyakarta, Pesut Etam juga diperkirakan akan menggelar laga uji coba.
"Ada tidaknya ujicoba di Samarinda, kita masih menunggu kabar dari program pelatih," tuturnya.
Sementara itu, pergantian kursi pelatih sudah pasti membawa perubahan pada gaya bermain.
Hal ini pula bisa terjadi Borneo FC, dalam lanjutan kompetisi Liga 1 mendatang.
Seperti diketahui, Borneo FC ditangani Andre Gaspar yang menggantikan Milomir Seslija.
Gaspar sendiri belum sempat mendampingi tim di sisi lapangan pada laga resmi.
Saat Milo tak lagi memimpin tim pada 1 Oktober ketika Pesut Etam menang atas Madura United, visa kerja Gaspar belum keluar.
Setelah itu, kompetisi dihentikan karena Tragedi Kanjuruhan.
Namun menurut asisten pelatih Borneo FC, Miftahuddin Mukson, pergantian pelatih tak membawa pengaruh besar pada gaya dan karakter skuad Pesut Etam.
Sebab menurut Miftah, Pesut Etam sudah punya karakter tersendiri dalam permainan.
“Artinya siapa pun pelatihnya kalau memang sudah tahu karakter tim ini secara keseluruhan, maka akan mudah meneruskan apa yang diinginkannya pada tim,” ujar Miftah.
Perubahan skema bermain memang bakal berubah.
Sebab di era Milo, skema 4-3-3 lebih dominan dimainkan.
Sementara Gaspar dalam beberapa kali latihan, kerap memainkan dua striker dalam skema 4-4-2.
Dikatakan Miftah, perubahan tersebut sama sekali tak memengaruhi gaya bermain tim.
Sebab pemain tinggal mematangkan gaya bermain mereka dengan perubahan yang ada.
“Tim Borneo FC ini ibarat komputer yang sudah diinstal. Jadi tinggal klik saja dan semuanya bisa dijalankan dengan baik. Proses instal itu sudah didapatkan anak-anak dalam latihan selama ini,” terangnya.
Disinggung mengenai sampai sejauh mana pemain dan pelatih saling memahami, Miftah mengaku semuanya berjalan dengan baik saat ini.
Tiga pekan di Jogjakarta selama pemusatan latihan, disebutnya menjadi momen untuk saling mengenal lebih dekat.
Baik di luar maupun di dalam lapangan.
“Pemain dan pelatih kini sudah tahu apa dan bagaimana keinginan masing-masing. Kami berharap semuanya akan semakin baik ke depan, sampai jelang dilanjutkannya kompetisi,” harap Miftah.
(redaksi)