POJOKNEGERI.COM - Update Omicron di Indonesia, yang saat ini telah terkonfirmasi 3 kasus.
Kasus varian COVID-19 Omicron telah terdeteksi di Indonesia, diawali dengan satu pasien berinisial N yang ada di Wisma Atlet Jakarta.
Terbaru, varian COVID-19 Omicron kembali terdeteksi 2 kasus baru. Ini membuat hingga saat ini telah 3 kasus Omicron terdeteksi di Indonesia.
Perihal penambahan 2 kasus varian Covid-19 Omicron itu dijelaskan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi.
"Dua pasien terkonfiemasi terbaru, pertama adalah IKWJ laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, laki-laki perjalanan dari Inggris," jelasnya Sabtu (18/12/2021).
Diberitakan tim redaksi pojoknegeri.com sebelumnya, varian COVID-19 Omicron sudah masuk ke Indonesia.
Adanya varian COVID-19 Omicron yang telah masuk ke Indonesia itu pun disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Budi Gunadi Sadikin sampaikan bahwa kasus pertama varian COVID-19 Omicron itu ditemukan untuk pasien berinisial N yang merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta.
"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember 2021, data-datanya sudah kami konfirmasikan ke GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini memang data sequencing Omicron," kata Budi dalam jumpa pers, Kamis (16/12/2021).
Dilanjutkan, pasien berinisial N terdeteksi varian COVID-19 Omicron diketahui berdasarkan hasil tes.
Sampel tes diperiksa menggunakan metode whole genome sequencing (WGS) di 10 Desember 2021.
"Positif Omicron satu orang tanggal 15 Desember," ucapnya.
Fakta baru Omicron
Hasil konferensi pers di Jenewa, pada Jumat (3/12/2021) lalu memunculkan fakta baru terkait varian baru COVID-19, Omicron.
Diketahui, konferensi pers di Jenewa itu dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pihak WHO belum menemukan kematian akibat infeksi varian baru COVID-19, Omicron.
Mengutip AFP, WHO mengatakan sedang mengumpulkan bukti tentang keparahan infeksi yang disebabkan varian dengan 32 mutasi pada protein lonjakannya itu.
"Saya belum melihat laporan kematian terkait Omicron," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier.
"Kami sedang mengumpulkan semua bukti dan kami akan menemukan lebih banyak bukti seiring berjalannya waktu.
"Semakin banyak negara ... terus menguji orang, dan melihat secara khusus varian Omicron, kami juga akan menemukan lebih banyak kasus, lebih banyak informasi, dan, semoga tidak, tetapi juga kemungkinan kematian," tambahnya.
(redaksi)