POJOKNEGERI.COM - Menumbuh kembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu fokus utama di Pemerintahan.
Mengapa, karena UMKM memiliki peran penting dalam membangkitkan finansial, terutama dalam masa pandemi, banyak sekali masyarakat yang terpukul ekonominya.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) bukan hanya berusaha untuk menumbuh kembangkan UMKM, tetapi juga mempersiapkan personil yang handal dalam membimbing para UMKM di Benua Etam, Jumat (29/7/2022).
Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Perindustrian, Perdaganan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindangkop) Kaltim, Atikah, pihaknya telah menyiapkan personil gabungan bersama klub usaha pelayanan terpadu.
Dalam upaya menumbuh kembangkan UMKM, personil gabungan ini mendapatkan suntikan dana langsung dari Kementrian Koperasi, dan terjamin seluruh personil yang dikerahkan telah terlatih semua.
"Kemudian Kaltim juga memiliki klinik bisnis (klib). Kita mendapatkan dana untuk penunjangnya melalui APBD Pemprov sendiri, dan memiliki personil yang terjamin sudah terlatih," ungkap Atikah, kepada wartawan saat dipintai konfirmasi.
Ia pun menceritakan, semua personil selalu ditingkatkan kemampuannya dan kompentensinya, sehingga personil ini lah yang selalu medampingi Disprindagkop dalam memberikan pembinaan kepada para pelaku UMKM.
"Kemarin kita sempat menggadakan pelatihan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Ada pelatihan sablon, pembuatan kue, es krim dan kita juga adakan pelatihan perihal koprasi," tuturnya.
"Masyarakat di sana sangat antusias selama pelatihan. Kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan disatu kabupaten tapi di seluruh 10 kabupaten/kota. Mungkin salah satu diantara peserta itu bukan pelaku usaha, akan tetapi dengan melakukan kegiatan itu mereka terbuka untuk menjadi pelaku usaha," lanjutnya.
Selama pelatihan di daerah Sepaku, peserta banyak tergolong anak-anak muda, dan dirinya pun bertanya kepada peserta itu. Seperti apakah sudah ada pelaku usaha sablon di daerah sana, ternya belum ada.
"Selama ini kalo ada yang ingin menyablon, selalu ke Balikpapan, Samarinda, atau langsung ke Jawa. Jadi dengan adanya pelatihan itu, kedepannya diharapkan dari para peserta untuk menjadi pelaku usaha tadi seperti sablon. Itu upaya-upaya kita Pemerintah Provinsi," ucapnya.
Bukan hanya itu saja upaya yang dilakukan Pemprov dalam meningkatkan para pelaku UMKM. Tetapi Pemprov sendiri berupaya untuk diberlakukannya para UMKM berkecimpung di rest area jalan tol Samarinda-Balikpapan.
"Memang kita ada kepikiran untuk ke arah sana, tapi kembali lagi kepada Pemprov ini ranahnya siapa. Kita juga ingin rest area seperti di luar sana, kaya jalan tol antar Semaran-Yogya. Rest areanya lengkap semua ada para UMKM juga di dalamnya," ujanya.
Atika pun berharap, Kaltim telah memiliki jalan tol dan rest area, hanya perlu meningkatkan pengelolaan saja. Memang di rest area telah ada beberapa pelaku UMKM, tetapi masih sangat minim.
"Artinya harus lebih ditingkatkan lagi sarananya, tempatnya. Kalo parkirannyakan memang sudah ada dan cukup luas. Sekarang tinggal pelaku UMKM aja lagi. Karena tol kita kan baru beberapa tahun, bedakan sama yang di luar daerah sudah beberapa tahun. Paling di awal sama seperti kita," terangnya.
"Harapannya ke depan supaya rest area itu dikelola lebih bagus lagi, terutama kerapian dan kebersihannya," pungkasnya.
(adv/diskominfokaltim)