Minggu, 19 Januari 2025

Internasional

Trump Ancam Negara-negara Anggota BRICS, Tarif 100 Persen

Kamis, 5 Desember 2024 18:36

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump

POJOKNEGERI.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100 persen bagi negara-negara yang menjadi bagian BRICS. 

BRICS merupakan singkatan Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa atau Afrika Selatan, adalah aliansi negara yang ingin mengurangi dominasi negara maju dengan beralih dari mata uang dollar AS. 

Menurut Trump, dia akan mengenakan tarif 100 persen pada anggota BRICS jika negara-negara itu menciptakan mata uang baru untuk menyaingi dollar AS. 

Diberitakan British Council, Indonesia bersama Malaysia, Vietnam, dan Thailand telah menjadi negara mitra BRICS pada pertemuan aliansi tersebut pada 22-24 Oktober silam. 

Lalu, apa potensi dampak dari ancaman Trump bagi Indonesia yang bergabung dengan BRICS? 

Tarif yang disebutkan Trump merupakan pajak domestik yang dikenakan pada barang-barang saat memasuki AS atau sebanding dengan nilai impor. 

Tarif membuat nilai barang impor menjadi lebih tinggi jika masuk AS. Menurut Trump, penerapan tarif akan menumbuhkan ekonomi AS, melindungi pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan pajak. 

Tarif ini diyakini tidak membebani AS tapi menjadi beban negara lain. 

Biaya tersebut dibayarkan secara fisik ke pemerintah AS oleh perusahaan dalam negeri yang mengimpor barang dan bukan perusahaan asing yang mengekspornya. 

Lewat unggahannya di media sosial Truth Social, Sabtu (30/12/2024) waktu setempat atau Minggu (1/12/2024) Trump menyatakan dia akan menindak negara-negara yang mendukung BRICS menggantikan dollar AS. 

"Kami menuntut komitmen dari negara-negara tersebut bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang Brics baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dollar AS. Atau mereka akan menghadapi tarif 100 persen dan harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa" Donald Trump. Kompas.com

Trump menekankan, negara-negara BRICS tidak memiliki peluang menggantikan dollar AS dalam perdagangan internasional. 

Pernyataan terbaru Trump itu muncul sebagai respons atas hasil pertemuan puncak BRICS yang diadakan di Kazan, Rusia, Oktober 2024. 

Dalam pertemuan itu antara lain dibahas peningkatan transaksi nondollar dan penguatan mata uang lokal. 

Kelompok BRICS telah berkembang secara signifikan sejak didirikan pada tahun 2009. 

Semula anggotanya hanya Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. 

Kini, negara anggotanya meluas dengan bergabungnya Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. 

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva pada tahun 2023 pernah mengusulkan pembentukan mata uang bersama di Amerika Selatan untuk mengurangi ketergantungan pada dollar AS. 

Peringatan Trump muncul kurang dari seminggu setelah Trump mengumumkan akan mengenakan tarif 25 persen terhadap barang dari Meksiko dan Kanada dan tarif tambahan 10 persen pada China setelah dilantik menjadi presiden AS. 

Kebijakan tersebut dikeluarkan dengan dalih sebagai balasan terhadap adanya imigrasi ilegal, kejahatan, serta perdagangan narkoba yang masuk perbatasan negara tersebut. 

Atas hal tersebut, sekutu Trump menduga ancaman itu hanyalah taktik negosiasi sebagai tawaran kepada negara-negara BRICS daripada sebuah janji. 

Calon Menteri Keuangan AS, Scott Bessent menyebut ancaman Trump untuk mengenakan kenaikan tarif besar sebagai bagian dari strategi negosiasinya. 

Ancaman Trump untuk menjatuhkan tarif 100 persen bagi negara-negara anggota BRICS terkait isu dedolarisasi tersebut perlu dicermati Indonesia.

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan