POJOKNEGERI.COM - Kawasan Distrik Paro, Nduga, Papua sudah diduduki oleh aparat TNI- Polri.
Penguasaan kawasan itu dilakukan TNI - Polri usai adanya pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (7/2/2023) lalu.
"Aparat TNI-Polri sudah menduduki Paro," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman kepada awak media, Selasa (14/2/2023).
Sejauh ini, dari data yang disampaikan oleh Kodam, evakuasi dimulai sejak Rabu (8/2).
Ada 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro yang dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri ke Distrik Kenyam, Nduga.
Setelahnya, tim gabungan mengevakuasi 25 warga menggunakan helikopter ke Distrik Kenyam pada Jumat (13/2).
Kemudian pada Sabtu (11/2), sebanyak 33 masyarakat juga dievakuasi. Mereka dievakuasi setelah berjalan melintasi hutan dari kampungnya di Paro.
Lalu, pada Senin (13/2), Tim Gabungan TNI Polri kembali mengevakuasi 167 masyarakat.
Meski telah lakukan evakuasi pada warga, hingga saat ini, nasib pilot Susi Air Kapten Philips M masih tanda tanya.
Pada awal peristiwa, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Milisi itu disebut aparat Indonesia dengan sebutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya," demikian keterangan dari Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom.
(redaksi)