POJOKNEGERI.COM - Wali Kota Samarinda Andi Harun lakukan peninjauan proses pembangunan di Pasar Baqa di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda pada Selasa (5/12/2023) siang.
Saat melakukan tinjauan, Andi Harun mengungkapkan apresiasinya terhadap semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Pasar Baqa ini dengan pekerjaan yang rapi dan berkualitas.
"Walaupun dulunya pasar ini mangkrak, kami berhasil menyelesaikannya. Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan untuk berkoordinasi dengan pedagang di luar agar pada bulan Desember ini pasar dapat diresmikan," kata Andi Harun usai melakukan peninjauan.
Pasar yang tadinya menyulitkan pengguna jalan dengan pedagang yang berjualan di luar, kini akan memberikan kenyamanan lebih dengan dibangunnya pasar yang baru.
"Setelah diresmikan, pengguna jalan di luar akan merasa lebih nyaman karena pedagang dapat berjualan di dalam, dan jalan dapat digunakan dengan lebih efisien," ujarnya.
Ia juga meminta agar bisa terjaga kebersihan dan kenyamanan pasar lapak-lapak sayur diminta ditambahkan keramik untuk memberikan kenyamanan kepada para pengunjung pasar.
"Saya telah meminta kepada Kepala Dinas untuk mengecek pekerjaan-pekerjaan minor yang mungkin ketinggalan," tuturnya.
Dalam upaya meningkatkan standar bangunan, ia menekankan pentingnya memiliki gate parking dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Kita harus mengikuti standar bangunan gedung, dan pasar ini sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan kota Samarinda, Marnabas menetapkan target agar pasar ini dapat digunakan oleh lebih dari 20 pedagang pada bulan Desember.
"Peresmiannya akan dilakukan sekitar tanggal 25 atau 26 Desember. Namun, sejak tanggal 20, kita akan mulai memindahkan pedagang yang sudah memiliki surat keterangan usaha berdagang," ungkapnya.
Dalam menjaga kualitas pedagang, Kepala Dinas Perdagangan menyoroti masalah pedagang palsu pihaknya akan lakukan akomodir pedagang palsu, dan bagi yang tidak berjualan selama tiga bulan, tempatnya akan diberikan kepada pedagang lain.
"Kekurangannya hanya IPAL dan kipas angin, tapi anggaran sebesar 1 miliar rupiah dianggap sudah cukup. Konsep tangga biasa tanpa eskalator dianggap lebih baik untuk menjaga keamanan dan kenyamanan,"ucapnya.
Dengan total 509 pedagang yang terdata, pihaknya masih akan melakukan verifikasi terhadap data tersebut.
"Ada kebijakan wali kota untuk memasukkan pedagang baru tanpa biaya, asalkan memenuhi persyaratan tertentu seperti retribusi harian dan pajak kekayaan daerah,"jelasnya.
Transformasi pasar mangkrak menjadi bangunan modern dan berstandar SNI ini menjadi langkah penting dalam memajukan sektor perdagangan di Samarinda.
(Adv/Saber)