Sebulan di Samarinda, Bambang tak menetap d ikediaman sang kakak. Melainkan hidup lontang-lantung di jalanan Kota Tepian.
Kendati demikian, tak jarang Bambang bertandang ke rumah kakaknya itu. Selama berkunjung, ia ternyata sering mendapat nasihat dari M Fadillah.
Nasihat inilah yang diduga memicu konflik. Namun Eka tak menyebutkan secera rinci nasihat apa yang diberikan suaminya.
"Adik saya, si Rama juga bilang begitu. Dia (Bambang) marah karena dinasehati suami saya. Katanya juga dia enggak bertanggung jawab, karena membiarkan saya yang malah bekerja (sementara Bambang pengangguran)," tambahnya.
Perihal nasihat itu diduga kuat menjadi dasar motif Bambang gelap mata dan nekat menghabisi M Fadillah dengan menghujamkan pisau dapur sebanyak 35 tusukan.
Akibat peristiwa itu, Eka Mayasari yang masih dirundung pilu mengaku pasrah dengan keadaan tersebut, dan dirinya pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Ya udah engga tau lagi bagaimana, karena sudah kejadian gini," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, antara korban dan pelaku rupanya masih memiliki hubungan kekerabatan, yang mana Bambang sebagai pelaku merupakan adik ipar dari M Fadillah.
Pembunuhan sadis yang dilakukan Bambang itu pun diketahui setelah warga mendapati M Fadilah tewas bersimbah darah dengan banyak luka tikaman di sekujur tubuhnya.