POJOKNEGERI.COM, TARAKAN – Gegara candu judi online, seorang paman di Tarakan, Kalimantan Utara, bernama AR (43) tega menjual motor ponakannya. Kejadian tersebut sejatinya terjadi pada 6 Desember 2023 lalu.
Namun AR baru berhasil diamankan petugas, setelah polisi mengetahui persis keberadaan pelaku yang melarikan diri ke Sidoarjo, Jawa Timur pada 10 Mei 2024 kemarin.
“Iya pelaku kami amankan di luar pulau. Karena setelah menjual motor milik korban (keponakannya), pelaku kabur ke kampung halaman (Sidoarjo),” ucap Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra, Rabu (15/5/2024).
Dirincikan Randhya, kejadian bermula saat korban alias keponakan pelaku mengajak pamannya untuk berjalan-jalan ke Kota Tarakan. Saat itu, AR akhirnya datang dan menumpang tinggal dirumah kediaman korban, di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Pamusian.
Selama 3 minggu berada di rumah korban, AR juga mengetahui letak barang-barang milik korban termasuk BPKB dan STNK motor korban. Setelah menyusun rencana, AR lantas meminjam motor dengan alasan ingin berjalan-jalan.
Motor Honda Beat berwarna hijau dengan Nopol KU 6118 GW akhirnya di bawa AR. Namun AR mendatangi tempat penjualan sepeda motor dan menawarkan motor korban. Pemilik penjualan motor tersebut tertarik dan membeli motor yang dibawa AR lantaran surat-surat motor tersebut lengkap.
“Motornya dibeli seharga Rp 14.200.000. Setelah dilakukan pembelian, penjual motor itu baru tahu kalau itu motor orang lain,” tambahnya.
Meski sempat melarikan diri, namun AR akhirnya berhasil diamankan petugas. Setelah diamankan AR lantas mengaku sebelum menjual motor tersebut, AR mengaku mengambil BPKB dan STNK motor di dalam lemari milik korban. AR juga tidak kembali ke rumah dan langsung melarikan diri usai menjual motor tersebut.
“AR ini ke Tarakan dalam rangka cuma jalan-jalan saja. Uang penjualan motor itu dipakai judi dan langsung balik ke Sidoarjo,” pungkas Randhya.
Atas kejadian ini, polisi menyangkakan Pasal 378 KUHPidana dengan ancaman 4 tahun penjara dan Pasal 372 KUHPidana dengan ancaman 4 tahun penjara.
(Tim redaksi)