POJOKNEGERI.COM - Sosok ayah David, korban penganiayaan Mario Dandy ternyata bukan orang sembarangan di GP Ansor.
Dalam foto-foto yang dikumpulkan dari Twitter, tampak Menteri Agama Gus Yaqut juga mengunjungi ayah David di rumah sakit.
Lalu, siapa sebenarnya ayah dari David?
Ayah David merupakan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bernama Jonathan Latumahina.
Ayah David, korban penganiayaan Mario Dandi Satrio cukup aktif bermain media sosial. Akun Twitternya @seeksixsuck bahkan sudah diverifikasi centang biru.
Melalui akun Twitternya, Jonathan sempat mengunggah foto dirinya bersama sang anak, David.
Dalam unggahan tersebut, tampak sosok Jonathan Latumahina memakai baju hitam dengan gambar Garuda Pancasila di bagian depannya.
Sejumlah tato juga tampak menghiasi bagian tangan dan lehernya. Di sampingnya, terlihat David yang mengenakan baju senada. Di unggahan lainnya pada Jumat (24/2/2023), Jonathan juga mengunggah foto David yang tengah membaca buku berjudul “Ajaran-ajaran Gusdur”. Dia tampak begitu menyayangi anaknya.
Jonathan juga kerap terlibat dalam berbagai kegiatan NU. Dia sempat menghadiri acara 1 abad NU yang digelar di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023.
Ternyata Jonathan merupakan ahli IT. Dalam struktur organisasi PP GP Ansor, Jonathan berurusan IT (informasi teknologi).
Jonathan Latumahina sendiri ternyata memiliki kedekatan dengan para pejabat di Indonesia, di antaranya yakni Mohamad Guntur Romli yang menjabat Ketua Umum Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo.
Diketahui, Menag juga membagikan foto saat dirinya menjenguk David di Rumah Sakit.
Dalam foto yang dibagikannya, tampak korban penganiayaan anak pejabat ditjen pajak itu masih dalam perawatan intensif dengan banyak alat yang terpasang di tubuhnya.
“Anak kader, anakku juga. Catat ini!” tulis Gus Yaqut di akun Instagramnya.
Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI angkat bicara terkait pemberitaan tindak penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak dari salah satu pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Juru Bicara (Kemenkeu) RI, Yustinus Prastowo, melalui keterangan resmi menyampaikan bahwa pihaknya mengecam segala tindak kekerasan yang dilakukan dan turut prihatin atas kondisi korban serta mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang atas kasus tersebut.
(redaksi)