POJOKNEGERI.COM - Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto merupakan tokoh Indonesia yang bakal bersaing untuk memperebutkan kursi presiden Republik Indonesia di 2024 mendatang.
Ketiga nama itu hampir dipastikan sudah dikunci sebagai calon presiden (capres), namun hingga saat ini belum diumumkan calon wakil presiden alias cawapres dari ketiga nama itu yang akan mendampingi mereka nantinya.
Sederet nama tokoh pun disebut-sebut cocok untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Mereka yakni Sandiaga Uno, Erick Thohir, Ridwan Kamil, yang disebut-sebut terus melakukan manuver politik.
Sandiaga Uno keluar dari Gerindra, Ridwan Kamil gabung Golkar, hingga Erick Thohir yang menjadi Ketua PSSI.
Belum lagi sejumlah ketum parpol seperti Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono hingga Muhaimin Iskandar.
Berikut kami rangkum nama-nama potensial sebagai cawapres.
Airlangga Hartarto
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga masuk ke dalam nama cawapres potensial Ganjar yang disebut Jokowi.
Airlangga menjabat sebagai Ketum Golkar sejak 2019 menggantikan Setya Novanto yang tersandung kasus korupsi.
Airlangga kini dipercaya sebagai Menko Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian RI pada 2016-2019.
Golkar sendiri telah berkali-kali menekankan akan mendukung Ketumnya sebagai capres di Pemilu 2024.
Muhaimin Iskandar
Politikus yang akrab disapa Cak Imin itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kini ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Sebelumnya ia dipercaya sebagai Wakil Ketua MPR pada 2018-2019.
Kemudian di era SBY, ia juga pernah dipercaya sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
PKB sendiri telah berkali-kali menekankan Cak Imin sebagai capresnya di Pilpres 2024. PKB pun telah tergabung ke dalam KKIR bersama Gerindra.
Erick Thohir
Erick Thohir kini menjabat sebagai Menteri BUMN kabinet Indonesia Maju. Ia juga dipercaya sebagai Ketua PSSI menggantikan Iwan Bule.
Dalam dunia politik, ia dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 lalu.
Di dunia olahraga, pada 2013, Erick Thohir mengakuisisi Inter Milan dan menjabat sebagai presiden klub pada 2018.
Ia juga pernah menjabat sebagai ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia pada 2015 hingga 2019. Kemudian, ia juga menjadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).
Ridwan Kamil
Ridwan Kamil merupakan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
Sebelum menjabat sebagai gubernur, ia pernah duduk sebagai Wali Kota Bandung selama satu periode, 2013-2018.
Politikus yang kerap disapa Kang Emil itu kini tergabung di Partai Golkar sebagai Wakil Ketua Umum.
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju.
Sebelumnya, Sandiaga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta Belum habis masa jabatannya, ia maju di pilpres 2014 mendampingi Prabowo Subianto namun mereka kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Kini, ia juga mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Namun belakangan, ia santer diisukan pindah ke PPP.
Sandiaga Uno berlatarbelakang sebagai pengusaha sukses.
Tak heran ia mencantumkan total harta Rp 10 triliun dalam LHKPN miliknya.
Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD juga masuk ke dalam nama yang dibeberkan Jokowi berpotensi mendampingi Ganjar di pilpres 2024.
Mahfud MD merupakan guru besar hukum tata negara dari Universitas Islam Indonesia (UII).
Namanya juga pernah masuk ke dalam radar Cawapres Jokowi pada 2019 silam. namun, akhirnya tidak jadi dan muncul sosok Kyai Ma'ruf Amin.
Berbagai kursi menteri pernah ia jabat, mulai dari menteri kehakiman dan hak asasi manusia dan menteri pertahanan era Gus Dur, hingga kini dipercaya menjadi Menko Polhukam era Jokowi
Mahfud juga pernah menjabat sebagai Ketua MK periode 2008-2013. menggantikan Jimly Asshiddique.
Khofifah Indar Parawansa
Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. (lahir 19 Mei 1965) adalah seorang politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018.
Ia juga adalah Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, sekaligus menjadi menteri termuda di kabinet tersebut.
Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1990 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya.
Agus Harimurti Yudhoyono
Mayor Inf. (Purn.) H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A. (lahir 10 Agustus 1978), atau yang lebih akrab disapa AHY, adalah politikus dan mantan perwira militer Indonesia.
Putra dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjabat Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan pendiri AHY Foundation.
Sebelumnya, ia berkarier sebagai militer profesional di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) selama 16 tahun.
AHY menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden Republik Indonesia; Bintang Adi Makayasa.
Saat berdinas di TNI AD, AHY mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002 dan operasi perdamaian PBB di Libanon tahun 2006.
Ia juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia.
Tahun 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, di bawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.
Tahun 2016, AHY didaulat oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Sejak itu, ia aktif berpolitik di Partai Demokrat dan diberi tugas sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) untuk pemenangan Pileg 2019, dengan target 5-10 persen.
AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020–2025 secara aklamasi dalam Kongres Ke V Partai Demokrat pada tanggal 15 Maret 2020 di Jakarta Convention Center.
Susi Pudjiastuti
Dr. (H.C.) Susi Pudjiastuti (lahir 15 Januari 1965) adalah seorang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019.
Susi juga pengusaha pemilik dan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti.
Susi Air mempekerjakan 136 pilot, dengan 90 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.
Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.
Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.
Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%. (redaksi)