POJOKNEGERI.COM - Pihak Rusia di bawah pemerintahan Vladimir Putin siap membantu Indonesia membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kesiapan pihak Rusia itu disampaikan usai Menteri Pengembangan Ekonomi Rusia Maxim Reshetnikov bertemu dengan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi di sela-sela Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau APEC di Thailand pada Minggu, 22 Mei 2022 lalu.
"Kami bersedia membagi pengalaman dan teknologi Rusia untuk merealisasikan rencana Pemerintah Indonesia membangun ibu kota baru di Kaltim," kata Maxim Reshetnikov seperti dikutip Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui Twitter, Selasa 24 Mei 2022.
Reshetnikov mencatat, pada tahun 2021 perdagangan bilateral Rusia-Indonesia naik 40,6 persen dan mencapai US$ 3,3 miliar.
Meski demikian, dalam pernyataan di Twitter itu tidak disampaikan rincian rencana bantuan yang akan diberikan Rusia.
Dalam pertemuan kemarin, kedua belah pihak juga membahas kemungkinan peningkatan kerja sama bilateral di bidang pertanian, energi dan pariwisata.
Selain itu, Reshetnikov juga menyatakan pihak Rusia akan memberikan semua dukungannya untuk menyukseskan acara G20. Indonesia saat ini menjadi tuan rumah forum ekonomi G20, yang acara puncaknya akan digelar di Bali, November 2022.
Kerja sama yang terjalin di antara Indonesia dan Rusia belum terpengaruh sejauh ini oleh ketegangan yang terjadi di perbatasan Rusia dengan Ukraina. Walau beberapa kali menyerukan hentikan perang, Indonesia menegaskan sikap netralnya untuk tidak menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia, layaknya negara Barat.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, sebelumnya mengkonfirmasi rencana pembelian minyak Rusia oleh Pemerintah Indonesia. Dia menyebutkan pada pertengahan April kemarin, sudah ada kontak yang terjalin antara Indonesia dan Rusia ihwal rencana ini, namun perbincangannya masih terlalu dini.
Presiden RI Joko Widodo juga memutuskan masih mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT G20 di Bali akhir tahun nanti.
Walau, sejumlah negara Barat mendesak untuk mengeluarkan Rusia dari forum.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)