POJOKNEGERI.COM - Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan menghujani kota tersebut dengan rudal pada Senin (2/9/2024).
Serangan ini menyebabkan kerusakan pada infrastruktur serta melukai sedikitnya dua orang akibat puing-puing rudal yang berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina, menurut pejabat setempat.
Unit pertahanan udara Ukraina dilaporkan berhasil menghancurkan lebih dari 10 rudal jelajah dan hampir 10 rudal balistik yang diluncurkan oleh Rusia.
Pemerintah militer kota Kyiv mengumumkan melalui aplikasi Telegram bahwa serangan ini berlangsung selama hampir dua jam, dengan sirene serangan udara berbunyi di seluruh wilayah Ukraina sebelum akhirnya angkatan udara Ukraina menyatakan wilayah udara bersih pada pukul 06:30 waktu setempat.
Polandia, anggota NATO yang bertetangga dengan Ukraina, juga mengaktifkan pesawat-pesawat Polandia dan sekutu untuk menjaga keamanan wilayah udaranya selama serangan tersebut berlangsung.
Serangan rudal ini menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah Kyiv.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menyebutkan bahwa sebuah rumah ketel di pabrik air mengalami kerusakan sebagian, sementara pintu masuk ke stasiun metro yang juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bom di distrik Svyatoshynskyi juga terkena dampaknya, meskipun stasiun tersebut masih beroperasi.
Distrik ini dikenal sebagai kawasan pendidikan yang memiliki banyak universitas dan sekolah.
Sedikitnya dua orang dilaporkan terluka akibat serangan ini.
Beberapa mobil terbakar di seluruh kota, dan sebuah bangunan non-residensial di distrik Shevchenkivskyi juga terbakar.
Layanan darurat dikerahkan ke distrik Svyatoshynskyi, Holosiivskyi, dan Solomyanskyi untuk menangani puing-puing rudal yang jatuh.
Solomyanskyi adalah lokasi stasiun kereta utama dan bandara utama Kyiv, sementara distrik bersejarah Svyatoshynskyi berada di tepi barat kota dan Holosiivskyi di barat daya.
Para saksi mata di Kyiv melaporkan mendengar serangkaian ledakan keras, yang diyakini sebagai hasil kerja unit pertahanan udara di beberapa area pusat kota.
Serangan ini terjadi tepat seminggu setelah Moskow meluncurkan lebih dari 200 rudal dan drone ke Ukraina, yang menyebabkan tujuh orang tewas dan merusak fasilitas energi di seluruh negeri.
Serangan ini disebut sebagai yang paling masif sejak awal perang yang telah berlangsung selama 30 bulan, yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Meskipun sering disebut sebagai serangan terbesar, Rusia secara konsisten membantah menargetkan warga sipil dalam perang yang telah menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah di seluruh Ukraina.
Namun, serangan terbaru ini menunjukkan bahwa konflik masih jauh dari selesai, dengan kedua belah pihak terus meningkatkan intensitas serangan mereka.
Sebelumnya, pasukan Rusia terus memperoleh kemajuan di Ukraina setelah berhasil menguasai kota Rozovka di Lugansk dan Pestchanoye Nizhneye di wilayah Kharkov.
Menurut laporan Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (21/7/2024), selama 24 jam terakhir, militer Ukraina menderita lebih dari 1.500 korban jiwa di berbagai titik pertempuran di sepanjang garis depan, kehilangan beberapa artileri, termasuk howitzer М777 buatan AS.
Selain itu, tujuh gudang amunisi Ukraina telah dihantam di berbagai daerah, menurut pernyataan dari kementerian tersebut.
Pasukan Rusia juga berhasil memperbaiki posisi mereka di sejumlah wilayah di Republik Rakyat Donetsk.
(*)