POJOKNEGERI.COM - Pengamat politik yang juga Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rocky Gerung menginisiasi gerakan Liga Boikot Pemilu atau LBP.
Itu dimaksudkan sebagai bentuk protes terhadap presidential threshold atau ambang batas pencapresan 20%.
Gerakan LBP itu akan dipimpin langsung oleh Rocky Gerung.
Mulanya, Rocky Gerung mulanya partai-partai menggugat ambang batas 20% demi demokrasi.
Ia menginginkan ambang batas adalah 0 %.
"Kalau paham demokrasi nol-kan threshold, minta itu. Kalau kalian masih berusaha koalisi demi merebut tiket, itu artinya kalian nggak paham demokrasi. Kalau kalian nggak paham, saya akan pimpin gerakan untuk boikot pemilu, namanya LBP, Liga Boikot Pemilu," kata Rocky Gerung dalam acara Adu Perspektif dengan tajuk 'Pidato Megawati dan Gerilya Parpol Cari Koalisi' yang garapan detikcom dan Total Politik, Kamis (23/6/2022) lalu.
Dinilai Rocky Gerung, selama ini partai politik seakan-akan berjalan untuk demokrasi. Namun, ketika memasuki proses pilpres, untuk maju jadi capres dibatasi ambang batas 20%.
"Ini saya serius ini, karena partai-partai ini pertontonkan pada rakyat seolah-olah mereka bekerja demi demokrasi. Padahal cuma mau tiket, demokrasi itu nggak boleh ada tiket, itu artinya batalkan 20%," ujarnya.
Rocky menjelaskan ambang batas 20% hanya jadi kunci 'dalang' menjelang Pilpres. Menurutnya, penentu permainan tersebut akhirnya memaksa partai-partai politik 'kawin' untuk mencapai ambang batas 20%.
"Ya sudah, nanti itu gue terangin sesi berikutlah. Jadi, saya sarankan Demokrat maju ke Mahkamah Konstitusi, ya PKB berwacana, PKS sudah pasti akan di situ. Bahkan DPD sebagai lembaga mau maju kok. Jadi itu sebagai nasihat dari orang yang prihatin terhadap upacara kawin paksa kalian itu," ucapnya.
Politikus senior PDIP Panda Nababan yang turut hadir mendengarkan pemaparan Rocky terkait LBP dalam diskusi tersebut. Namun Panda tak berkomentar terkait wacana gerakan LBP yang diinisiasi Rocky Gerung.
"Nggak ada komentar, panjang ceritanya," sebutnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)