POJOKNEGERI.COM - Presiden Jokowi memberikan imbauan kepada relawan pendukungnya Barisan Relawan Jalan Perubahan atau Bara JP untuk tetap kompak dan tidak pecah jelang 2024.
Jokowi menyebut adanya perbedaan-perbedaan dukungan hal biasa dan tidak masalah.
Jokowi mengingatkan rasa persaudaraan untuk terus ditingkatkan.
Dia menyebut jangan sampai adanya perbedaan menimbulkan perpecahan.
Jokowi menilai perbedaan dukungan jelang pilpres itu sudah menjadi prinsip demokrasi.
Dia kembali mengingatkan agar tidak ada perpecahan dari perbedaan tersebut.
"Jadi saya titip lagi, perbedaan itu tidak apa-apa, tapi jangan menyebabkan perpecahan, apalagi nanti terjadi benturan besar, jangan. Ini saling kenal semua kok gitu. Mau dukung sana, dukung sini, itu demokrasi, nggak masalah. Tapi jangan sampai sekali lagi, jangan sampai menyebabkan perpecahan, titipan saya itu aja," ucap Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum Barisan Relawan Jalan Perubahan Utje Gustaaf menyampaikan sejumlah hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para anggotanya di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat.
Utje menegaskan tidak ada pembicaraan soal pemilu 2024 dari pertemuan itu.
Utje mengatakan Jokowi banyak bicara terkait pandemi Covid-19.
Meski begitu, Utje mengaku Jokowi memberikan pesan terkait pemilu 2024. Yaitu pesan kehati-hatian dalam memilih pemimpin di 2024 nanti.
Utje juga mengungkap pesan Jokowi agar relawan Bara JP tetap solid.
Meski telah terjadi polarisasi di tubuh Bara JP, Jokowi tetap meminta agar bersatu.
Utje mengatakan pihaknya belum mendapat arahan dukungan kepada suatu tokoh di 2024.
Dia lantas menganggap cawe-cawe yang dibicarakan Jokowi bukan lebih ke tokoh tapi memastikan pembangunan di eranya dapat berkelanjutan.
"Sampai sekarang belum, jadi yang orang bilang cawe-cawe itu ini bukan mempersiapkan siapa calon penggantinya, yang Pak Jokowi ini platform ini beliau tawarkan ke ketum-ketum parpol. Makanya cawe-cawenya Pak Jokowi bukan ke Anies ke Ganjar, ke Ibu Mega. Ini bicara tentang masa depan republik, tentang pembangunan yang berkelanjutan pasca Pak Jokowi," ungkapnya.
(redaksi)