POJOKNEGERI.COM - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-375, Minggu (5/3/2023).
Sejumlah peristiwa terjadi pada perang yang diawali invasi Rusia ke Ukraina tersebut.
Salah satunya kunjungan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu ke garis depan.
Sementara itu, kabar terbaru dari PLTN Zaporizhzhia sudah menjadi pangkalan militer Rusia.
Rangkuman jalannya perang Rusia-Ukraina, sebagai berikut dilansir dari Kompas.com:
1. Menhan Rusia Kunjungi Garis Depan
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melakukan inspeksi di garis depan Ukraina timur, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (4/3/2023).
Kemenhan Rusia mengatakan, Shoigu memeriksa pos komando di garis depan ke arah wilayah Donetsk selatan, tanpa menyebutkan tempat atau waktu tepatnya.
Kementerian itu merilis video yang menunjukkan Shoigu bepergian dengan helikopter, kemudian berbicara dengan seorang tentara di depan bangunan yang rusak.
Dia juga diperlihatkan mempersembahkan medali kepada tentara Rusia.
2. PLTN Zaporizhzhia Jadi Pangkalan Militer Rusia
Foto dari video yang dirilis Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada 7 Agustus 2022, tampak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN Zaporizhzhia di bawah kendali militer pasukan Vladimir Putin di Ukraina tenggara.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina tidak lagi menghasilkan listrik dan hanya berfungsi sebagai pangkalan militer untuk pasukan Moskwa, kata Wali Kota Energodar, lokasi fasilitas itu, kepada AFP.
Pasukan Moskwa merebut PLTN di wilayah Zaporizhzhia selatan pada 4 Maret 2022, hanya beberapa hari setelah dimulainya invasi Rusia.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sudah menyuarakan keprihatinan tentang penembakan di dekat PLTN dan menyerukan zona demiliterisasi di sekitarnya.
"Selama satu tahun di bawah pendudukan, (Rusia) mengubah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa menjadi pangkalan militer," kata Wali Kota Energodar Dmytro Orlov (37), dalam wawancara dengan AFP.
PLTN Zaporizhzhia berulang kali menjadi sorotan utama dan menghidupkan kembali ketakutan bencana nuklir serupa Chernobyl yang mengguncang Ukraina pada 1986.
3. Desakan Agar Ukraina Segera Gabung Uni Eropa
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola saat mengunjungi Ukraina pada Sabtu (4/3/2023) meminta agar negara tersebut diizinkan memulai negosiasi keanggotaan Uni Eropa tahun ini.
"Saya berharap negosiasi aksesi dapat dimulai tahun ini," kata Metsola di Kota Lviv.
"Masa depan Ukraina ada di Uni Eropa."
Brussels memberikan status kandidat resmi Kyiv pada Juni 2022, empat bulan setelah Rusia melancarkan invasi, tetapi proses bergabung dengan Uni Eropa biasanya memakan waktu beberapa tahun.
Keputusan akhir akan bergantung pada pemerintah negara-negara anggota UE.
Beberapa di antaranya skeptis bahwa Ukraina dapat pulih dari perang, dan memberlakukan reformasi demokrasi serta antikorupsi untuk memenuhi syarat keanggotaan dalam waktu dekat.
(redaksi)