POJOKNEGERI.COM - Langkah Wali Kota Samarinda, Andi Harun untuk membentuk Satgas COVID-19 yang akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah di Samarinda mendapat dukungan dari Komisi IV DPRD Samarinda.
Menurut Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, langkah tersebut merupakan langkah yang tepat untuk mengantisipasi penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.
Meski kasus sebaran COVID-19 varian Omicron di Samarinda, Kalimantan Timur belum ada yang terkonfirmasi, namun langkah antisipasi tetap harus dilakukan sebaik mungkin.
Selain untuk melindungi masyarakat Kota Tepian, antisipasi pasalnya juga ditujukan agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bisa terus berlangsung seperti yang termaktub dalam SKB 4 Menteri 2022.
"Karena ini kan sangat berkaitan dengan PTM. Seperti kasus yang banyak terjadi di Balikpapan 50 persennya terjadi penularan di sekolah-sekolah, dan di Samarinda sendiri sampai saat ini PTM masih terus dijalankan meski dengan ketentuan PTM terbatas," ujar Deni, Rabu (23/2/2022).
Di Samarinda sendiri, kata Deni, pihaknya belum menerima laporan terkait adanya pelajar yang terpapar COVID-19 varian Omicron.
"Sejauh ini kita tidak menemukan adanya kasus Omicron terkena pelajar di Samarinda," katanya.
Kendati PTM terbatas tetap dilaksanakan Deni Hakim Anwar pun mengutarakan harapannya agar Satgas COVID-19 mampu terintegrasi dengan baik di setiap sekolah.
"Karena sesuai acuan kementerian kita tidak bisa mengehentikan PTM. Tapi dengan catatan Satgas itu harus terintegrasi dengan baik di sekolah-sekolah seperti ke UKS, Puskesmas BPDB dan Dinas Kesehatan," harap Deni.
Terintegrasinya Satgas dengan OPD terkait itu disebutkan Deni sebagai salah satu acuan dari langkah antisipasi yang paling baik menangani sebaran COVID-19 varian apapun.
"Ya pastinya, karena apabila terjadi penularan maka Satgas bisa dengan cepat melakukan antisipasi dan penanganan dengan, dan intinya agar PTM terbatas bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya," pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)