POJOKNEGERI.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku tidak mempermasalahkan besar kecilnya sebuah partai yang mengundangnya untuk datang berkunjung.
Hal ini ia sampaikan terkait undangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Adapun PSI mengundang Prabowo untuk datang ke kantornya.
PSI diketahui merupakan partai yang tidak memiliki kursi di parlemen.
"Saya juga sangat gembira diundang. Dan bagi saya bukan soal besar kecil, tapi idealisme. Saya lihat PSI terdiri dari anak-anak muda yang idealis, tapi juga punya cita-cita yang tinggi dan punya komitmen kepada persatuan bangsa," tutur Prabowo Subianto, dikutip dari kompas.com.
Ia merasa memiliki banyak kecocokan dengan PSI. Prabowo menekankan, pihaknya optimistis untuk menghadapi masa depan.
Sementara itu, Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyatakan, mereka siap bergerak sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait Pilrpes 2024.
"Kalau teman-teman tanya, 'apakah sudah mengerucut (mendukung) ke mana-mana?' PSI siap bergerak sesuai dengan arahan Pak Jokowi," ucap Grace Natalie.
Grace mengatakan, belakangan ini PSI sudah melihat arah dan tanda-tanda terkait dukungan tersebut.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Jazilul Fawaid mengaku sudah mendengar kabar ihwal rencana bergabungnya PSI ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Adapun koalisi ini terdiri atas PKB, Partai Gerindra, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Menurut Jazilul, makin banyak personel makin baik.
“Tidak ada masalah. Lebih banyak yang bergabung lebih baik. Selamat bergabung, teman baru," ungkap Jazilul Fawaid.
Dia menjelaskan, Koalisi KIR punya mekanisme dan aturan yang termuat dalam piagam kerja sama.
Jazilul mengatakan personel baru pun akan mengikuti aturan tersebut dan menjalankannya bersama-sama.
Sebagaimana diketahui, pada Oktober 2022, PSI mendeklarasikan dukungannya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.
Grace Natalie mengeklaim bahwa terpilihnya nama Ganjar merupakan hasil forum Rembuk Rakyat yang sudah diselenggarakan sejak akhir Februari 2022.
Rembuk Rakyat ini untuk menjaring capres untuk melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo, dilakukan oleh dewan pimpinan pusat dan pengurus daerah bertemu dengan para tokoh di daerah untuk mendengar aspirasi soal calon presiden.
(redaksi)