POJOKNEGERI.COM - PDAM Tirta Kencana Samarinda rencanakan program penggantian water meter untuk menurunkan angka Non-Revenue Water (NRW) di Kota Samarinda.
Taufik, perwakilan humas PDAM Tirta Kencana Samarinda menjelaskan bahwa penggantian ini ditujukan bagi water meter yang berusia lebih dari lima tahun dan sudah menunjukkan penurunan akurasi.
“Program penurunan NRW ini melibatkan penggantian water meter yang sudah tua dan tidak akurat jika kami menemukan water meter berusia di atas lima tahun dengan akurasi yang melemah, kami akan menggantinya secara gratis,” ungkap Taufik,pada Kamis (31/10/2024).
Ia menjelaskan prses penggantian water meter ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari daerah Samarinda Utara dan Samarinda Kota.
“Kami ingin membantu masyarakat, dan tidak ada biaya yang dikenakan untuk penggantian ini. Water meter yang lama akan kami cabut dan kembalikan ke PDAM,” ucapnya.
Program ini sudah berjalan dan akan terus dilakukan berdasarkan evaluasi tim NRW yang memantau kondisi water meter di setiap wilayah.
“Kami tidak mengganti meteran secara acak. Semua tergantung pada akurasi pembacaan yang kami terima. Jika pembacaan tidak sesuai, kami akan segera mengambil tindakan,” jelasnya.
Dikatakan bahwa keberadaan water meter yang akurat sangat penting untuk penghitungan konsumsi air.
“Jika meteran tidak akurat, kami juga yang rugi. Misalnya, jika sebuah rumah menggunakan air hanya dua kubik sehari, namun meteran menunjukkan angka yang lebih tinggi, maka kami akan mengalami kerugian,” ujarnya.
Taufik menambahkan bahwa jika water meter milik pelanggan mengalami kerusakan akibat tindakan di luar kendali, seperti pencurian atau kerusakan karena kecelakaan, maka penggantian akan menjadi tanggung jawab pemilik rumah. “Jika meteran pecah atau tertabrak, biaya penggantian adalah sebesar 460.000 rupiah. Namun, untuk program penggantian ini, kami akan menanggung seluruh biaya,” jelasnya.
Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh NRW, yang merupakan air yang terbuang dan tidak tercatat dalam sistem penjualan. Dengan penggantian water meter yang lebih akurat, PDAM bisa lebih efektif dalam menghitung penggunaan air dan menetapkan tarif yang tepat.
“Penggantian ini sangat berpengaruh untuk menurunkan NRW. Jika water meter tidak akurat, pemakaian air bisa tercatat lebih tinggi dari yang seharusnya. Hal ini dapat menyebabkan pelanggan mengeluh karena lonjakan tagihan yang tiba-tiba,” kata Taufik.
Masyarakat diimbau untuk melaporkan jika mereka merasa water meter di rumah mereka tidak berfungsi dengan baik atau sudah lebih dari lima tahun.
“Kami memiliki tim yang akan mengecek dan melakukan penggantian jika memang diperlukan,” imbuhnya.
Dengan adanya program ini, PDAM Tirta Kencana Samarinda berharap bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Selain itu, dengan penggantian water meter yang tidak dikenakan biaya, diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi ketidakpuasan terkait tagihan air.
“Harapan kami, dengan penggantian water meter yang tepat waktu, kami bisa memberikan layanan yang lebih baik dan juga mendukung pengelolaan air yang lebih efisien di Kota Samarinda,” pungkasnya.
(tim redaksi)