POJOKNEGERI.COM - Nama Goola mungkin asing Anda dengar?
Berikut kami berikan informasi perihal Goola, satu unit usaha yang didalamnya mencakup usaha es doger yang dapatkan suntikan modal Rp 71 miliar dari Alpha JWC Ventures di September 2019.
1. Profil Goola
Goola didirikan oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Ia tak sendirian, melainkan bersama dengan Kevin Susanto mendirikan Goola pada 2018.
Dibuka perdana pada 17 Agustus 2018, satu tahun berselang Goola sudah membuka 5 gerai di Jakarta.
Saat ini, Goola telah memiliki 20 gerai di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan.
Produk utama dari Goola adalah seperti Es Doger Jeger, Es Kacang Hijau, dan Es Goola Aren. Goola kini memiliki 22 menu minuman yang terbagi dalam empat seri: Signature (produk unggulan), Tea (teh), Coffee (kopi), dan Refreshing (minuman segar).
2. Profil Alpha JWC Venture
Dari situs resmi Alpha JWC Venture, perusahaan modal ventura tersebut berdiri sejak 2015 silam.
Nama JWC berasal dari tiga pendiri perusahaan yakni Jefrey Joe, Will Ongkowidjaja, dan Chandra Tjan.
Alpha JWC Venture melakukan debut perdananya sebesar US$50 juta pada 2016 sebagai dana modal ventura tahap awal independen dan institusional pertama di Indonesia.
Sejak saat itu, dana tersebut telah ditanamkan pada 23 perusahaan di Asia Tenggara.
Di portofolionya, berbagai perusahaan telah mendapatkan suntikan dari JWC seperti Kopi Kenangan, Lemonilo, Tanifund, Tanihub, Kredivo, Uang Teman, Style Theory hingga Bobobox.
3. Gibran merasa janggal
Perihal banyaknya pemberitaan es doger yang dapatkan suntikan dana Rp71 miliar itu, Gibran Rakabuming Raka juga merasa heran.
Ia merasa bahwa suntikan dana itu adalah hal wajar dalam usaha bisnis yang dilakukan.
Uang suntikan dana itu juga ia sebut tak masuk ke kantong pribadinya, melainkan ke perusahaan.
"Duitnya nggak masuk di saya, kan buat usaha," ungkapnya.
Perihal ada pihak-pihak yang merasa janggal, Gibran kepada awak media saat ditanya, justru bertanya balik, dimana kejanggalan itu.
"Kalau janggal, janggalnya apa? Kalau cari kesalahan untuk alat politik ya nggak ada habisnya. Nggak ada habisnya kalau cari kesalahan. Lha kan memang kayak gitu satu grup sama Kopi Kenangan, itu sama. Lha apa yang dipermasalahkan," kata Gibran.
(redaksi)