POJOKNEGERI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menanggapi dengan senjata nuklir jika diserang dengan senjata konvensional dalam perubahan terbaru pada doktrin nuklir negara tersebut.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin mengumumkan bahwa berdasarkan revisi yang direncanakan, serangan terhadap negara tersebut oleh kekuatan non-nuklir dengan "partisipasi atau dukungan kekuatan nuklir" akan dilihat sebagai "serangan bersama terhadap Federasi Rusia".
Putin menekankan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional yang menimbulkan "ancaman kritis terhadap kedaulatan kita", sebuah rumusan samar yang menyisakan ruang luas untuk interpretasi.
Hal ini lantas mendapat respon dari Amerika Serikat (AS) dengan menyebut tindakan Putin tidak bertanggung jawab
"Peringatan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia berencana memperbarui doktrin nuklir nasionalnya adalah tidak bertanggung jawab," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dikutip dari CNBC pada Sabtu (28/9/2024).
"Itu sama sekali tidak bertanggung jawab," tegasnya seraya menyebut Putin "mengguncang pedang nuklir".
Ditegaskannya pula bahwa pernyataan Putin tidak tepat waktu. Apalagi, para pemimpin dunia tengah berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB minggu ini dan meminta masyarakat internasional untuk membahas perlunya aksi massif melucuti senjata, nonproliferasi.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan langkah Putin merupakan peringatan bagi negara-negara Barat atas dukungan ke Ukraina.
Ia pun menyebut seharusnya semua pemimpin yang berakal sehat bisa memahami keseriusan pengumuman Putin.
"Ini adalah sinyal peringatan bagi negara-negara ini tentang konsekuensi dari partisipasi mereka dalam serangan terhadap negara kita dengan berbagai cara, termasuk yang non-nuklir," kata Peskov.
(*)