POJOKNEGERI.COM - Sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menjadi salah satu tokoh yang getol membentuk koalisi besar.
Cak Imin dianggap sosok yang tepat untuk menjadi calon wakil presiden (capres).
Kini Cak Imin berada di antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto.
Cak Imin digadang-gadang bakal menjadi cawapres ideal bagi Prabowo maupun Airlangga.
Kendati demikian, elite PKB dikabarkan hanya ingin memasangkan Cak Imin dengan Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, di mana pihaknya mendesak Prabowo dan Cak Imin segera menetapkan siapa capres dan cawapres yang bakal diusung.
Sekali lagi, Jazilul menegaskan hanya ada nama Prabowo Subianto dan Cak Imin sebagai bakal calon presiden atau wakil presiden dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Sehingga nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak menjadi pertimbangan untuk diusung di Pilpres 2024.
"Kami kan jelas formulasinya. Presiden-wapres di tangan Prabowo dan Gus Muhaimin," ucap Jazilul Fawaid
Menurut Jazilul Fawaid, munculnya nama Airlangga hanya dinamika politik belaka.
Di sisi lain, PKB dan Golkar terlihat cukup mesra dalam beberapa waktu belakangan ini.
Golkar dan PKB sepakat menjadi motor koalisi besar, dan akan melobi partai-partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya untuk bergabung.
Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP, sedangkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya beranggotakan Partai Gerindra dan PKB.
Sementara itu, dua ketua umum partai, Cak Imin dan Airlangga tidak menampik sama-sama memperhitungkan diri untuk maju sebagai capres atau cawapres.
Muhaimin menegaskan, dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dibangun oleh Gerindra dan PKB, dirinya mensimulasikan untuk maju dengan Ketua Umum Partai Gerindra.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa duet yang diusung adalah Prabowo-Airlangga, bahkan bisa bisa saja Airlangga-Muhaimin.
"Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atukah Airlangga-Muhaimin, itu masih proses yang akan kita jalani," ungkap Cak Imin.
(redaksi)