POJOKNEGERI.COM - Badan Cadangan Logistik Strategis (BCLS) dibentuk pemerintah dalam rangka ketersediaan pangan serta pengembangan food estate.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianti akan memimpin BCLS.
Prabowo Subianto kini tinggal menunggu adanya Perpres.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, hal tersebut diputuskan dalam rapat internal mengenai pengembangan food estate yang dipimpin oleh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa kemarin.
"Terkait dengan Badan Cadangan Logistik Strategis, arahan Bapak Presiden bahwa regulasinya di buat dalam satu Peraturan Presiden (Perpres). Jadi Perpres-nya nanti satu, terkait dengan peningkatan penyediaan pangan nasional melalui pengembangan kawasan food estate," ungkap Airlangga, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/10/2022).
Airlangga menjelaskan, Perpres tersebut mencakup regulasi pembentukan BCLS yang nantinya dipimpin oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Program food estate atau program jangka panjang pangan di empat wilayah telah dikembangkan sejak 2020 silam melalui sinergi beberapa kementerian, termasuk Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian.
Dalam rapat internal tersebut, pemerintah turut membahas perkembangan program food estate di empat wilayah. Pertama, berkaitan dengan yang ada di Kalimantan Tengah, Airlangga menyampaikan, targetnya bisa dikembangkan hingga mencapai 60 ribu hektare (ha).
Lebih rincinya, Airlangga menjelaskan pada 2020 cakupan lahan mencapai 30 ribu ha, 14 ribu ha bertambah di 2021, dan ekstensifikasi sebanyak 16 ribu ha.
"Terhadap food estate di Kalimantan Tengah Pak Presiden mengarahkan bahwa untuk pengembangan pembuatan saluran air dan pengolahan lahan itu akan ditugaskan Kementerian PUPR, jadi Kementerian Pertanian tinggal masuk pada lahan yang sudah siap," tambahnya.
Kemudian perkembangan food estate di Sumatera Utara realisasinya ditargetkan mencapai 22 ha. Saat ini yang sudah berkembang baru 7 ha. Perkembangan akan ditugaskan kepada Bupati setempat sesuai dengan arahan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Namun ini akan punya potensi lebih besar diperhitungkan kepada Kementan untuk melakukan intervensi daripada kegiatannya," jelasnya.
Kemudian perkembangan food estate Nusa Tenggara Timur (NTT), pertama di Kabupaten Belu yang disiapkan sebanyak 559 ha untuk komoditas jagung. Setelah itu di Kabupaten Sumba Tengah yang disiapkan seluas 10.000 ha.
"Saat ini (di Sumba Tengah) sudah terealisasi hampir 10.000 ha, dan ini ketersediaan air dan pupuk menjadi perhatian pemerintah," tuturnya.
"Dan juga dikembangkan food estate di Sumba Timur, itu untuk tanaman sorgum ditargetkan 1.000 hektare di Sumatera Utara baru dikembangkan 2.000 ha. Nah ini terus didorong kembali ditingkatkan," jelasnya.
Terakhir, mendorong food estate di Papua, khususnya di kawasan Merauke sudah terealisasi mendekat 1 juta hektare dan Kabupaten Keerom seluas 3.000 ha.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)