POJOKNEGERI.COM - Pihak dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku diajak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk berkoalisi menuju Pilpres 2024.
Hal itu seperti dikatakan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy.
Dikatakannya, ajakan koalisi itu bahkan telah disampaikan PDIP sejak lama saat partainya masih dipimpin oleh Suharso Monoarfa. Ajakan itu kembali disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat keduanya bertemu pada Rabu (1/3) lalu.
"Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso dan kemarin diulangi lagi waktu ketemu," kata Romy dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (7/3/2023).
Romy menilai pembahasan soal koalisi antar partai sebagai hal yang yang wajar, apalagi pelaksanaan Pilpres 2024 juga semakin dekat.
Kepada dirinya, Hasto mengungkap alasan PDIP mengajak koalisi PPP. Pertama, menurut Romy, mantan Ketua Majelis Syariah DPP PPP, KH Maimoen Zubair pernah berpesan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar menjaga PPP.
"Ada amanat almarhum Mbah Maimoen, Ketua Majelis Syariah DPP saat saya menjadi Ketua Umum, sebelum wafat ke Bu Mega, agar PDIP ikut menjaga PPP," kata dia.
Kedua, PPP juga sempat bekerja sama dengan PDIP saat keduanya mengusung Mega-Hamzah pada Pilpres 2004. Bahkan terakhir kedua partai juga bekerja sama saat mengusung Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen di Pilgub Jawa Tengah 2018.
Taj Yasin adalah putra kedua Mbah Maimoen yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur mendampingi Ganjar.
"Sejarahnya ada zaman Mega-Hamzah maupun yang mutakhir di Jawa Tengah, Ganjar-Yasin," ucap Romy.
Namun, dia bilang komunikasi PPP dan PDIP saat ini masih dalam proses penjajakan. Sebab, PDIP saat ini masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN. Romy menyebut keputusan final soal itu akan diputuskan dalam Mukernas PPP yang akan datang.
"Tentu semuanya bersifat penjajakan karena saat ini PPP sudah di KIB bersama Golkar dan PAN. Keputusan final di Mukernas PPP pada saatnya," kata dia.
(redaksi)