POJOKNEGERI.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP diperkirakan tidak bakal mendepak anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, dari keanggotaan partai setelah diusung menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Jika hal itu dilakukan oleh PDIP maka dinilai bisa menutup peluang partai itu masuk kembali ke lingkar kekuasaan, jika pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan Pilpres 2024.
"Boleh jadi pemecatan terang-terangan juga berpeluang menutup pintu bagi PDIP untuk tetap berada di dalam pemerintahan jika Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan Presiden 2024," ucap Pengamat Politik Jannus TH Siahaan, dikutip dari Kompas.com.
Jannus memperkirakan, jika PDIP langsung memecat Gibran seperti yang dilakukan terhadap Budiman Sudjatmiko, justru akan memberikan pembenaran terhadap isu keretakan hubungan antara Megawati dan Presiden Jokowi.
Di sisi lain, jika PDIP memecat Gibran, justru bisa menyulut reaksi masyarakat buat mempertanyakan keberadaan PDIP di dalam pemerintahan dan keberadaan menteri-menteri asal PDIP di kabinet pemerintahan Jokowi.
Persoalan lainnya, jika PDI-P memecat Gibran saat ini maka hal itu sama saja memicu konflik terbuka antara Megawati dan Presiden Jokowi.
Jika hal itu terjadi, posisi PDIP secara politik dianggap semakin rentan terpojok.
"Pasalnya, Presiden Jokowi bisa saja menggunakan kekuasaan dan wewenangnya sebagai presiden untuk melakukan berbagai tekanan kepada PDI-P dan kader-kader PDIP sendiri, seperti fakta yang dialami oleh Partai Nasdem," tegas Jannus TH Siahaan.
PDIP dianggap memahami posisi Gibran yang merupakan salah satu kader mereka kuat secara politik.
Sebab Gibran yang masih menjabat sebagai Wali Kota Solo didukung ayahnya, Presiden Joko Widodo, para pendukungnya dan pendukung sang ayah, serta partai politik pengusung Prabowo yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sampai saat ini terdapat 8 partai politik yang bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju.
Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, dan Partai Demokrat.
Sedangkan PDIP bersama partai politik mitra koalisinya juga mengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Megawati jauh-jauh hari sudah memperingatkan supaya kadernya tidak bersikap mendua menjelang pemilihan umum dan presiden.
Bahkan dia mengancam akan kader yang bermanuver di luar ketetapan partai dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres.
Masih menurut Jannus TH Siahaan, PDIP kemungkinan memecat Gibran jika Ganjar Pranowo kelak keluar sebagai pemenang pemilihan presiden 2024.
Jannus memprediksi, PDIP kemungkinan akan bermain 2 kaki sehingga tidak memecat Gibran. (redaksi)