POJOKNEGERI.COM - Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Reza Pahlevi angkat bicara mengenai polemik di tengah-tengah masyarakat mengenai pembelian seragam dan buku pelajaran.
Dalam beberapa hari terakhir media sosial diramaikan mengenai banyaknya keluhan masyarakat, terutama dari kalangan orang tua terkait dengan pembelian seragam dan buku pelajaran di sekolah yang dianggap cukup memberatkan.
Reza Pahlevi, anggota Fraksi Partai Gerindra meminta semua pihak untuk dapat bersikap bijak menyikapi polemik tersebut.
Menurutnya, keluhan tersebut wajar diutarakan orang tua siswa.
Pasalnya, saat ini masyarakat masih berusaha bangkit pasca pandemi Covid-19.
"Secara umum saat ini kondisinya memang belum pulih dari pandemi Covid 19. Karena itu wajar kalau ada orang tua keberatan dan tidak mampu kalau disuruh beli seragam dan buku sekolah," ucap Reza.
"Sebab belum semua orang tua siswa sudah bangkit dari krisis ekonomi yang menyertai pandemi," sambungnya.
Ia mendorong agar semua pihak terkait dapat duduk bersama membahas persoalan ini agar proses belajar mengajar dapat tetap terlaksana.
"Setiap keputusan, terutama terkait pembelian buku dan seragam, perlu melibatkan komite orang tua murid. Adakan pertemuan atau diskusi terbuka untuk membahas persoalan ini."
Reza mengajak agar semua pihak tidak saling menyalahkan, menurutnya seragam dan buku pelajaran juga penting untuk siswa demi kelancaran proses pendidikan.
Karena dengan menggunakan seragam, maka tidak terlihat ada perbedaan status sosial antara siswa satu dengan lainnya.
"Seragam bisa mendorong rasa persatuan dan mengurangi tekanan pada murid yang minder karena perbedaan penampilan."
"Seragam juga jadi sarana membangun identitas sekolah. Saat murid pakai seragam yang sama, juga menjadi bagian dari upaya menghargai nilai yang diterapkan sekolah," tegasnya.
Kendati demikian, ia tidak ingin seragam dan buku pelajaran membebani orang tua siswa.
Pada prinsipnya ia berharap pihak sekolah dapat mempertimbangkan situasi finansial orang tua siswa.
"Akan lebih baik jika pihak sekolah menyediakan program bantuan bagi keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan seragam dan buku. Pokoknya, semua pihak harus bijak menyikapi, harus ada keseimbangan antara kebutuhan murid, orang tua, dan kepentingan sekolah," jelas Reza.
"Komunikasi dan transparansi antara semua pihak yang terlibat sangat diperlukan untuk mencapai solusi lebih baik," pungkasnya. (tim redaksi)