Pertemuan G20 di Washington, Amerika hingga Inggris Walk Out

Jumat, 22 April 2022 21:12

ILUSTRASI G20 - Ilustrasi G20/ Foto: infopublik

POJOKNEGERI.COM - Dalam pertemuan G20 di Washington DC, beberapa negara memilih lakukan walk out (WO).

Diketahui, menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 menggelar pertemuan di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (20/4/2022).

Namun, pertemuan tersebut diwarnai dengan aksi walk out sejumlah negara dari forum internasional tersebut.

Walk out merupakan aksi meninggalkan ruang rapat yang dilakukan oleh delegasi negara tertentu sebagai bentuk protes. Kali ini, negara-negara Barat melakukan aksi walk out tersebut untuk mengecam invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu.

Co-Sherpa G20 Indonesia dan Staf Khusus Program Prioritas Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani menilai aksi walk out tersebut bukan sebagai bentuk sikap yang ditujukan kepada presidensi G20.

"Walk out merupakan sikap negara-negara terhadap suatu negara tertentu dan ini dilakukan di banyak forum multilateral seperti PBB, dewan HAM, maupun pertemuan lainnya. So it's nothing new dan ini bukan khusus dilakukan di G20 saja," kata Djani dalam konferensi pers Kemlu RI secara virtual, Kamis (21/4), dikutip dari CNN Indonesia.

Negara yang angkat kaki dari pertemuan tersebut adalah AS, Kanada, Inggris. Menteri Keuangan AS Janet Yellen bahkan memutuskan untuk keluar dari forum tersebut tak lama setelah forum tersebut dimulai.

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire juga mendesak agar Rusia tak ambil bagian dalam forum tersebut. Walau ia tak hadir secara langsung, pihaknya tetap melakukan walk out sebelum Menteri Keuangan Rusia Siluanov berbicara.

Merespons hal tersebut, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengaku tak terkejut dengan aksi tersebut. Bahkan, aksi walk out ini tidak mengganggu atau menimbulkan masalah terhadap berlangsungnya diskusi.

"Jadi dalam hal ini ini tidak sepenuhnya mengejutkan. Apalagi bagi kita sebagai ketua sudah dilakukan tanpa mengganggu atau menimbulkan masalah dalam pembahasan kita," kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi Kamis (21/4) kemarin.