POJOKNEGERI.COM - Pemkot Samarinda saat ini sedang berusaha melakukan upaya mempercepat penurunan stunting yang ada di Kota Tepian.
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan pihaknya memiliki waktu dua tahun untuk menurunkan angka stunting sesuai target dari pemerintah pusat, yakni di angka 14 persen pada 2024 nanti.
Angka stunting di Samarinda sendiri masih berada di 21 persen, sehingga perlu kerja keras bagi semua pihak agar target itu dapat tercapai.
"Jadi bicara soal stunting ini memang tidak mudah, kompleks, tetapi pemkot terus fokus terutama terhadap kelompok sasaran kemudian wilayah yang perlu untuk mendapatkan perhatian," kata Rusmadi saat ditemui di Jalan Urip Sumarjo.
Sebagai strategi di tahun 2023 ini, ia mengatakan bahwa pihaknya akan fokus membenahi permukiman yang sanitasinya masih bermasalah.
"Jadi soal wilayah ini terkait dengan wilayah-wilayah dengan pemukiman dengan sanitasi yang kurang baik ini menjadi fokus kita," tuturnya.
Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda, Rusmadi mendorong kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Camat, Lurah dan Puskesmas di Kota Tepian untuk memulai aksi nyata dengan data.
"Karena kalau kita bekerja tanpa data, pasti kerja kita ini tidak efektif. Saya melihat bahwa pendataan keluarga ini dilakukan setiap tahun, artinya kita sudah punya data keluarga. Semua sudah ada tinggal kita melakukan aksi nyata," imbuh Rusmadi.
Di samping itu pihak pihaknya memperluas cakupan kelompok sasaran dengan terus datang ke sekolah-sekolah.
Hal itu ia katakan sebagai upaya melakukan penilaian tidak saja dari hilir tetapi juga pada hulu permasalahan.
Dimana sejak dini siswa sekolah sudah diedukasi tentang makanan bergizi kesehatan reproduksi dan pengetahuan lainnya.
"Kemudian yang kedua kalau soal kelompok sasarannya ini bukan saja ibu hamil, kemudian ibu yang melahirkan, kemudian bayi dalam 1000 hari pertama yang perlu mendapatkan perhatian. Justru sekarang semua pihak tim penanggulangan stunting kemudian PKK ini terus datang ke sekolah-sekolah," pungkasnya.
(redaksi)