POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Lahan eks perusahaan kayu bernama Barito Pacific di Jalan Barito, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Samarinda yang lama tidak aktif, belakangan disulap menjadi jetty dan lokasi penumpukan batu bara.
Padahal lokasi eks pabrik plywood itu sudah lama tanpa adanya aktivitas. Namun diinformasikan, kalau lebih dari satu tahun terakhir, lokasi itu menjadi tempat aktivitas penumpukan batu bara.
Dari pantauan media ini pada Minggu (16/6/2024), di ujung lahan eks pabrik itu terdapat jetty penumpukan batu bara dan sejumlah alat berat jenis ekskavator, buldozer dan dump truck.
Dari informasi masyarakat sekitar yang dijumpai, disebutkan kalau di sekitar lahan tersebut tidak terdapat konsesi penggalian batu bara.
"Ada tambang, tetapi jauh. Dan tidak pernah ada hauling lewat sini (jalan kampung)," kata Siswo (48), warga setempat belum lama ini.
Saat ditanya lebih lanjut, Siswo menyebut kalau aktivitas penumpukan dan muatan batu bara di lahan eks Barito telah terjadi lebih dari satu tahun setengah. Namun demikian, Siswo tak menahu perihal izin dari kegiatan tersebut.
"Kalau izin saya tidak pernah tahu ada atau tidak. Saya pernah dengar yang punya namanya pak Rudi. Tinggalnya di kota (Samarinda Kota)," ujarnya.
Sementara itu, dari pantauan media ini saat di lokasi terlihat sejumlah alat berat lalulangan beraktivitas. Yakni memindahkan dan membuang tumpukan batu bara dari area stockpile di jetty.
Saat coba ditelusuri media ini, khususnya terkait izin dan aktivitas jetty baru bara itu ditanyakan kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas I Samarinda. Karena jetty milik perorangan atau swasta itu masuk dalam kategori Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Namun untuk sementara Kepala KSOP Kelas 1 Samarinda, Mursidi melalui Kelapa Bidang Lalu Lintas (Kabid Lala), Capt. Rona Wira menyatakan masih akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Ini lagi kita monitor. Kita masih monitor pengajuannya di mana (administrasi perizinan),” jelasnya.
Karena belum mengetahui pasti, dan masih melakukan monitoring, Rona menambahkan kalau saat ini pihaknya masih menunggu terlebih dahulu.
“Ini mereka masih belum ada melakukan pengajuan, makanya masih bingung kita. Tapi sudah kita kunci. Masih sebatas itu, belum ada info lebih lanjut lagi. Nanti kalau ada kabar lebih lanjut akan kita sampaikan,” pungkasnya.
(tim redaksi)