AH menjelaskan tidak lepas dari upaya pemerintah untuk mendorong pelaku UMKM agar lebih aktif dalam pengurusan administrasi. Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 16.000 pelaku ekonomi baru di Samarinda telah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran para pelaku UMKM untuk berkembang dan mendapatkan akses yang lebih luas ke pasar,” ujarnya.
Selain itu, Andi Harun juga mengungkapkan data positif mengenai pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda yang mencapai 8,62%, angka yang melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional dan Kalimantan Timur.
“Kita memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Kalimantan Timur, yaitu 82,32%. Ini adalah indikator bahwa perekonomian kita terus berkembang dan semakin baik,” ungkapnya.
Namun, Andi Harun juga mengakui bahwa masih ada tantangan besar yang harus dihadapi.
“Kita perlu terus meningkatkan penetrasi produk-produk UMKM ke pasar internasional. Ini tidak hanya soal meningkatkan literasi tentang bahasa asing, tetapi juga literasi soal kualitas produk. UMKM harus siap untuk memenuhi permintaan pasar dengan kualitas yang konsisten dan dalam jumlah yang memadai,” pungkasnya.
(*)