POJOKNEGERI.COM - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Samarinda pada tahun 2023 tercatat mencapai 103.724 unit. Angka tersebut mencerminkan besarnya potensi ekonomi yang dimiliki oleh sektor ini, dengan lebih dari 87% usaha UMKM didominasi oleh sektor kuliner dan dagang meskipun berbagai pelatihan dan bantuan anggaran telah digelontorkan oleh pemerintah, hasil yang diharapkan masih belum maksimal.
Salah satu kendala terbesar yang dihadapi adalah pemasaran, yang menjadi penghambat bagi banyak pelaku UMKM untuk “naik kelas.”
Hal ini menjadi topik hangat dalam debat publik ketiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda 2024, yang berlangsung pada Kamis malam (21/11/2024).
Dalam debat tersebut, Calon Wali Kota Samarinda Andi Harun mengungkapkan bahwa sektor UMKM di Kota Samarinda memang sangat produktif namun akses terhadap pasar menjadi salah satu masalah utama yang harus segera ditangani.
“Kita sadar bahwa permasalahan UMKM tidak hanya berkutat pada akses modal, tetapi sektor pemasaran juga menjadi PR besar, tidak hanya di Samarinda, tapi di seluruh Indonesia,” ujar Andi Harun.
Namun, Andi Harun juga menekankan bahwa Kota Samarinda telah menunjukkan keberhasilan dalam beberapa bidang, terutama dalam pemasaran produk UMKM ke pasar internasional.
“Samarinda telah berhasil melakukan ekspor produk UMKM, termasuk sapu lidi dari daun nipah dan kelapa, arang, serta produk makanan dan kuliner. Bahkan saat pandemi COVID-19 melanda, kita masih berhasil menembus pasar Timur Tengah,” jelasnya