POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Pendidikan Dasar – Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) resmi digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Samarinda di Pondok Pesantren Nabil Husein selama tiga hari terakhir. Yakni dimulai pada Jumat (26/4/2024) hingga Minggu (29/4/2024) tadi.
Dari tiga hari kegiatan tersebut, PCNU Samarinda berharap akan lahirnya kader yang akan menjadi rahmatan lil alamin, dengan harapan untuk meningkatkan bibit unggul kader-kader NU memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas, bangsa dan negara.
“Inti kegiatan ini adalah untuk bagaimana hubungan merawat kebersamaan antar umat beragama. Antara orang Islam dengan Islam. Islam dengan warga secara kemanusian, dan Islam dengan negara. Ini sudah klir semua dan ini juga untuk menguatkan NU ke bangsa untuk menjadi rahmatan lil alamin,” ucap Ketua Panpel PD-PKPNU Kota Samarinda, Wasiran, malam tadi.
Dijelaskannya juga, kalau kegiatan Pendidikan Dasar itu diikuti 120 peserta mulai dari pengurus tingkat PC, MWC, Ranting dan Banom. Selain itu, diterangkannya juga kalau kegiatan Pendidikan Dasar bertujuan untuk mengenalkan organisasi Nahdlatul Ulama lebih mendalam kepada seluruh kader.
“Ini bagian dari iman dan sekaligus menguatkan organisasi NU, guna berperan menjaga keutuhan Bangsa dan Negara,” harapnya.
Dengan begitu, NU sebagai wadah organisasi diharap mampu menjawab dan memberikan arahan juga petunjuk bagi warga Nahdiyin di masing–masing struktur NU.
“Kami harapkan peserta dapat menyerap materi pendidikan secara 100 persen tentang NU, dan berkhidmat secara maksimal,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PCNU kota Samarinda, HM. Asy’ari Hasan turut menambahkan. Kalau kegiatan PD-PKPNU saat ini adalah angkatan kedua yang digelar di 2024. Selain meningkatkan pemahaman kader, kegiatan yang sama sejatinya juga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman Aswaja-an dan ke-NU-an yang ada di internal organisasi.
Asy’ari menyadari, seluruh pengurus sejatinya belum penuh memahami tentang nilai – nilai perjuangan NU dan struktur organisasinya. Karena, struktur NU tidak seperti organisasi lain.
Ada tiga fase dalam organisasi NU terang Asy’ari, yakni Tanfidziah (pelaksana harian) lalu di atas adalah Mustasyar (Penasihat) dan struktur hirarki di atas adalah Syuriah atau Kyai NU.
“Dengan mengenalkan NU lewat pendidikan dasar ini, diharapkan peserta bisa memahami secara utuh dan mampu mengejawantahkan nilai–nilai luhur NU kepada masyarakat luas,” tandasnya.
(tim redaksi)