POJOKNEGERI.COM - World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia mencatat Omicron telah ada di lebih 77 negara.
Indonesia juga termasuk negara terdeteksi penyebaran varian terbaru COVID-19 ini.
Laporan WHO di akun Twitter @WHOWPRO Jumat (17/12/2021) lalu disebutkan Omicron termasuk Varian of Concern (VOC).
Artinya Omicron adalah varian yang perlu mendapatkan perhatian.
"Kami mempelajari berbagai masalah varian Omicron setiap hari. Kami melihat adanya peningkatan penularan yang tinggi dibandingkan variant of concern lainnya," tulis perwakilan WHO, Maria Van Kerkhove.
Kementerian Kesehatan RI menginformasikan adanya Omicron telah terdetedeksi di Indonesia Kamis (16/12/2021).
Omicron terdeteksi menginfeksi petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta.
Pada Jumat (17/12/2021), Kementerian Kesehatan melaporkan adanya dua pasien baru terinfeksi Omicron.
"Tercatat di Indonesia ada tambahan 2 kasus konfirmasi varian Omicron. Dua pasien adalah laki-laki 42 tahun yang baru pulang dari Amerika Selatan dan pria 50 tahun yang baru pulang dari Inggris dan dikarantina di Wisma Atlet Jakarta," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi melalui keterangan tertulis.
Seperti apa gejala Omicron yang bisa diketahui lebih awal bervariasi.
Simak beberapa gejala Omicron dari beberapa sumber dan negara yang terpapar Omicron.
1. Gejala Omicron di Afrika Selatan
Awal mula Omicron dilaporkan ada di Afrika Selatan. Pimpinan IDI setempat, Dr. Angelique Coetzee, melaporkan kepada WHO pada 24 November 2021. Bahwa di Afrika Selatan muncul jenis B.1.1.529 atau Omicron.
Mengutip dari EuroNews, Ketua Perkumpulan Medis Afrika Selatan, Dr. Angelique Coetzee melihat adanya gejala pengidap Omicron. Secara umumnya, gejalanya bersifat ringan.
Ada pula gejala lain yaitu badan kelelahan, nyeri kepala, badan terasa sakit, dan gatal di tenggorokan.
Laporan terbaru Zoe Studi seperti dikabarkan melalui Daily Star (16/12/2021) menyimpulkan adanya beberapa gejala Omicron. Gejala umum Omicron adalah bersin setelah terinfeksi Omicron.
Gejala Omicron lainnya yaitu pilek, kepala nyeri, kelelahan dan sakit tenggorokan. Temuan itu belum memberikan kepastian apakah seseorang terinfeksi Varian Omicron atau belum.
Tetapi siapapun yang menderita gejala sejenis wajib menjalani karantina. Tujuannya untuk mengurangi tersebarnya varian Omicron.
"Seperti yang ditunjukkan data terbaru kami, gejala Omicron sebagian besar adalah gejala pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan bersin, jadi orang harus tinggal di rumah karena mungkin COVID-19," ujar Profesor Tim Spector ilmuwan utama di aplikasi ZOE COVID Study.
3. Gejala Omicron di Amerika Serikat
Varian Omicron diketahui ada di Amerika Serikat. Laporan Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS, Anthony Fauci mencatat gejala muncul terhadap orang yang belum vaksin booster dengan gejala ringan.
Arahan presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait telah masuknya varian COVID-19 Omicron ke Indonesia.
Arahan dari Presiden Joko Widodo itu disampaikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam arahannya, Jokowi meminta agar masyarakat bisa waspada. Namun, ia meminta agar juga tak perlu panik akan kasus ini.
"Waspada penting, tetapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, Terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin," ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi instruksikan agar masyarakat yang belum dapatkan vaksin kedua, dan juga masyarakat yang belum sama sekali dapatkan vaksin, agar segera melakukan vaksinasi.
"Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mandatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," ucap Jokowi.
Jokowi juga meminta agar pemerintah daerah tetap fokus dalam tracing perkembangan COVID-19.
Terakhir, ia meminta agar pejabat negara untuk tidak dulu lakukan perjalanan ke luar negeri.
"Saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri paling tidak sampai situasi mereda," katanya.
(redaksi)