POJOKNEGERI.COM – “If I dont make a promise to Sarah, I might not enter this competition,”
Penulis memulai tulisan dengan zero conditional sentences.
Tipe kalimat ini digunakan ketika hasil atau konsekuensi dari kondisi terwujud alias memaparkan sebuah kebeneran (general truth) dan fakta ilmiah.
Dimulai beberapa hari lalu. Saat itu, penulis sedang asyik mengedit berita lokal di Kalimantan Timur, provinsi yang sudah ditetapkan jadi lokasi ibu kota negara (IKN).
Mengamati layar komputer, email kemudian datang. Tepatnya email undangan.
Adalah JOOX yang mengajak para awak media untuk mengikuti sebuah kompetisi.
“Journalist Writing Competition”, mereka namakan demikian.
“Untuk memeriahkan perilisan fitur interaktif terbaru JOOX ROOMS, kami mengundang rekan media regional (di luar wilayah Jakarta) untuk mengikuti Journalist Writing Competition. Kompetisi ini berupa penulisan karya tulis terkait ulasan keseruan penggunaan JOOX ROOMS,” demikian tertulis di undangan yang diterima tim redaksi pojoknegeri.com.
Waktu lama berjalan, penulis pun tergerak untuk ikuti kompetisi itu.
Yah, at least ikut menulis lah. Gabut saat malam hari, dan sudah keburu janji untuk ikut, penulis kemudian membaca ulang apa saja yang harus dilakukan untuk bisa mengikuti kompetisi.
Topiknya sih sudah ditentukan, yaitu penggunaan JOOX ROOMS dalam keseharian untuk menemukan keseruan, teman hingga pengalaman baru #DiROOMSAja.
Saat penulis menulis artikel ini, waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 Wita di hari Selasa (21/9/2021).
Yasudah langsung saja di-search. Penulis masuk ke Google, kemudian tancap gas mengetik JOOX di kolom pencarian. Berlanjut, aplikasi JOOX pun langsung terinstal.
Tak butuh lama, masukkan email dan siapkan password, JOOX sukses terinstal dan terdisplay di komputer.
Sudah terinstal, saya sempat mencari fitur ROOMS di aplikasi itu. Tak ketemu. Penulis sempat mengecek beberapa fitur di aplikasi JOOX Music Desktop itu, dan juga tak ada.
“Oh, mungkin karena saya instal di desktop kali, ya sehingga fitur itu tak ada,” pikir penulis dalam hati.
Tak menemukan fitur ROOMS, penulis justru terhenti sejenak di tampilan JOOX MUSIC Desktop yang baru saja terinstal itu.
Tangan kanan mengolah mouse, beberapa fitur penulis pilih. Asyik juga.
Ada beberapa hal yang menurut saya asyik untuk dilakukan, dan cocok sebagai teman kerja, khususnya bagi kalangan mereka yang bekerja di dapur redaksi.
Sebelumnya, saya bercerita sedikit dulu. Penulis adalah lelaki usia 31 tahun, yang tiap harinya berjibaku dengan pemberitaan. Musik adalah salah satu teman di kala mengolah pemberitaan.
Ya, untuk refresh sejenak jika ide sudah habis atau terlalu lelah melihat kata-kata di komputer.
Biasanya YouTube jadi pilihan. Saya biasanya menulis lagu apa yang ingin didengarkan, kemudian ya langsung mendengarkan. As simple as that.
Nah JOOX Music ini menawarkan hal yang sepertinya sama, dan terasa lebih simple.
Yang bikin lebih menarik, adalah adanya fitur lirik di aplikasi JOOX Music Desktop itu.
Saya sempat bernyanyi sendiri. Sampai lima kali. Lagunya macam-macam. Paling asyik itu Orkes Musik Dangdut. Berasa enggak mau kerja saja sudah. Maunya dengarkan lagu saja.
Siapa bisa enggak merasa asyik, kalau lagu Satru, Lemah Teles, Widodari dimainkan dengan volume kencang? Saya sih ogah nolak.
Waktu itu kantor sedang sepi, dan headset tertempel lekat di kedua telinga.
Sudah tak ada pilihan untuk tidak bernyanyi saat musik terasa asyik dan Anda bisa melihat langsung lirik di layar komputer.
Berlanjut, kemudian penulis mendengarkan lagu milik Sia dengan Unstoppable.
-I put my armor on show you how strong how I am. I put my armor on I'll show you that I am. I'm unstoppable. I'm a Porsche with no brakes. I'm invincible—begitu liriknya.
“Ah asyik sekali didengarkan,” gumam penulis dalam hati.
Emm oh ya, di JOOX Music Desktop itu, fitur yang diberikan banyak juga lho.
Rinciannya di sini.
Aduh, saya keasyikan. Hampir saya lupa purpose. Saya lanjut lagi dengan tujuan menulis berita terkait JOOX ROOMS.
Tak menemukan ROOMS di JOOX Music via desktop, saya kemudian merogoh iPhone yang tergeletak diam di samping asbak dan piring berisi martabak.
“Ah, coba kuinstal via iPhone deh,” kataku.
Tak sampai 5 menit, proses instal selesai. Penulis kemudian masuk kembali menggunakan email dan passsword yang telah terdaftar.
Usai login, fitur ROOMS akhirnya ketemu.
Tampilannya seperti ini:
Saya kemudian mulai explore berbagai macam obrolan di pilihan-pilihan yang ditawarkan itu.
Ada Room Ari Lasso, Room BTS, hingga Room Lesti.
Penasaran, saya lalu masuk ke salah satu Room. Yang terpilih dan saya anggap menarik saat itu adalah Room talk and music.
Nah, di sini pengguna JOOX Rooms bisa saling ngobrol via online dengan beberapa pengguna yang juga online di platform yang sama.
Hingga tengah malam saat itu, obrolan masih dilakukan. Terdengar beberapa pria sedang mengobrol mengenai trading. Tak mengerti mengapa tiba-tiba ada pembahasan trading di Room itu. Mereka saling tanya jawab.
“Bisnis itu risiko, tak ada bisnis yang tanpa risiko,” demikian terdengar oleh penulis.
Di fitur Rooms ini, pengguna bisa lakukan share ke Instagram Stories, Facebook hingga ke WhatsApp.
Pengguna juga bisa request hingga vote lagu.
Untuk bisa bergabung pun cukup mudah. Pengguna tinggal memilih room mana yang Anda anggap menarik, kemudian request untuk join.
Saat gabung, pengguna bisa bertanya via chat ataupun voice. Sesimple itu.
Sejauh yang penulis rasa, JOOX ROOMS ini cukup efektif untuk kalian yang ingin mencari platform untuk saling share informasi, dapatkan pengetahuan baru, atau sekadar seru-seruan dengan berbagai pengguna yang ada.
Selamat menikmati JOOX ROOMS.
PS: JOOX MUSIC-nya memang asyik. Sudah saya instal di desktop.
(redaksi)
Penulis adalah wartawan lokal di Kaltim. Bisa dihubungi via Instagram @tama_anjas