POJOKNEGERI.COM - Bertempat di Solo, Muktamar ke-48 Muhammadiyah telah dibuka Presiden Joko Widodo.
Melalui e-voting, Muhammadiyah bakal menentukan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang baru. Siapa calon Ketua Umum paling kuat?
Dijelaskan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, organisasinya telah mendapatkan 94 nama calon Ketum dan kemudian berkurang menjadi 92 orang karena satu orang meninggal dunia dan satu orang mengundurkan diri.
Mekanisme pemilihan Ketum periode 2022-2027 bakal berlanjut dengan menyusutkan jumlah 92 nama menjadi 39 nama. Pada akhirnya, ada 13 nama yang bakal tersisa.
"Nah, pemilihan yang e-voting itu adalah yang dari 92 menjadi 39 itu e-voting, kemudian nanti dari 39 itu ke 13 itu e-voting," kata Abdul Mu'ti di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, 7 November lalu.
Ada 2.000 anggota Muktamar yang memiliki hak suara. Mereka bakal menentukan siapa yang bakal menjadi Ketum PP Muhammadiyah selanjutnya. Saat ini, Ketum PP Muhammadiyah adalah Haedar Nashir.
Kini, 92 nama sudah menyusut menjadi 39 nama yang bakal menjadi calon Ketum PP Muhammadiyah. Mekanisme penyusutan dilakukan via 'tanwir', yakni permusyawaratan tertinggi dalam Muhammadiyah.
Penyusutan jumlah nama dilakukan dalam gelaran Tanwir Pra-Muktamar, di Auditorium Djazman kampus I UMS.
"Sudah terpilih 39 nama dan nanti akan dibawa ke Muktamar," kata Ketua Panitia Pemilihan Dahlan Rais dalam jumpa pers, dilansir detikJateng, Jumat (18/11).
Nama-nama bakal calon Ketum Muhammadiyah 2022-2027 diisi oleh sosok-sosok yang tidak asing. Ada petahana Haedar Nashir. Ada pula nama Sekretaris Umum Abdul Mu'ti.
Tertulis pula nama Anwar Abbas, sosok yang dikenal vokal dan kerap berkomentar kritis terhadap keadaan sosial-politik nasional. Pada pembukaan Muktamar, Sabtu (19/11/2022) tadi pagi, dia disalami oleh Presiden Jokowi.
Ada pula Busyro Muqoddas, yang pernah menjabat Ketua KPK. Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu kini menjadi Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan kebijakan publik.
Ada pula nama Muhadjir Effendy, yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di kabinet Jokowi. Ada pula Hajriyanto Y Thohari, yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR dari Partai Golkar dan belakangan menjadi Duta Besar RI untuk Lebanon.
Berdasarkan Sidang Tanwir Pra-Muktamar, ternyata Anwar Abbas meraih suara tertinggi di antara nama-nama lainnya.
39 Calon Tetap Hasil Sidang Tanwir 18 November 2022:
Anwar Abbas : 190 suara
Syamsul Anwar : 182 suara
Haedar Nashir : 175 suara
Saad Ibrahim : 170 suara
Abdul Mu'ti : 166 suara
Dadang Kahmad : 165 suara
Hilman Latief : 165 suara
Syafiq A Mughni : 164 suara
Amirsyah Tambunan : 164 suara
Busyro Muqoddas : 164 suara
Agus Taufiqurrahman : 150 suara
Imam Ad Daruqutniy : 147 suara
Agung Danarto : 146 suara
Marpuji Ali : 142 suara
Muhadjir Effendy : 141 suara
Ary Anshori : 137 suara
A Dahlan Rais : 134 suara
Sofyan Anif : 130 suara
Muhammad Ziyad : 125 suara
Khoirudin Bashori : 122 suara
M Sayuti : 121 suara
Ma'mun Murod : 120 suara
Irwan Akib : 118 suara
M Agus Samsudin : 115 suara
Hajriyanto Y Thohari : 113 suara
Fathurrohman Kamal : 109 suara
Armyn Gultom : 107 suara
Zakiyyudin Baedhowi : 106 suara
Agus Sukaca : 105 suara
Hamim Ilyas : 103 suara
Untung Cahyono : 103 suara
M Rizal Fadilah : 103 suara
Budi Setiawan : 100 suara
Ambo Asse : 99 suara
Bambang Setiaji : 99 suara
Ahmad Khairudin : 99 suara
Asep Purnama Bahtiar : 97 suara
Syaifullah : 97 suara
Saidul Amin : 91 suara
(redaksi)