POJOKNEGERI.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mendalami dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangrep.
Meski putra bungsu Presiden Joko Widodo itu telah memberikan klarifikasinya, namun masih ada sejumlah pertanyaan yang perlu didalami KPK.
Semisal keberadaan teman Kaesang yang disebut pemilik Jet Pribadi. Sebab saat Kaesang melakukan pelesiran ke Amerika bersama sang istri, teman Ketua Umum PSI itu disebut tak ikut.
"Tapi yang bilang dia nebeng nanti gua tanya, nebeng ke siapa, pasti kita tanya," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan, dikutip Kamis (19/9/2024).
Pahala menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima, dalam penerbangan dari Jakarta itu terdapat empat orang, termasuk Kaesang dan istrinya Erina Gudono. Bahkan, KPK sebelumnya menyebut, Kaesang mengajak stafnya dan kakak dari istrinya.
"Dia berangkat berempat. Dari Jakarta berempat," ucap Pahala.
Dalam informasi, teman Kaesang yang diduga pemilik Jet Pribadi itu tak mengikuti pelesiran ke Amerika. Sebab merujuk informasi yang diterima, dalam pesawat hanya terdapat empat penumpang termasuk Kaesang.
"Di situ disebut empat orang. Soal siapa disitu nggak tau gua, pilotnya berapa orang, krunya gua nggak ngerti, tujuannya ke mana, belok dulu ke mana, belum sedetail itu," tegas Pahala.
Sementara itu Tim kuasa hukum Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Nasrullah sebelumnya menyatakan bahwa di dalam pesawat jet pribadi yang ditumpangi Kaesang tak hanya empat orang. Melainkan terdapat delapan orang penumpang, termasuk pemilik pesawat.
"Kami sudah sampaikan kemarin semua data dan informasi ke KPK. Misalkan di pesawat itu ada 8 orang penumpang," ucap Nasrullah kepada wartawan, Rabu (18/9/2024) kemarin.
"Empat orang dari pemilik pesawat dan empat orang dari Mas Kaesang. Mereka berangkat bersamaan dari Jakarta ke Amerika," sambungnya.
Nasrullah menyerahkan sepenuhnya polemik penerimaan fasilitas jet pribadi itu ke KPK. Ia meminta publik tak berspekulasi lebih jauh terkait hal tersebut.
"Semua data dan informasi sudah kami sampaikan ke KPK. Mohon jangan berspekulasi tanpa mengkonfirmasi kepada KPK," pungkas Nasrullah.
(tim redaksi)