POJOKNEGERI.COM - Menakar peta kekuatan pendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024.
Diketahui, Ganjar Pranowo resmi diumumkan PDI Perjuangan sebagai capres Pemilu 2024.
Pengumuman itu disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri beberapa waktu yang lalu.
“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ujar Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Lalu, wilayah mana saja yang menjadi basis mendukung Ganjar sebagai Capres 2024?
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, pendukung Ganjar disebut masih tersegmentasi di wilayah tertentu.
Sebaran pendukung Ganjar sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni 64,1 persen.
Sementara, di luar Jawa, pendukung Ganjar baru 35,9 persen.
Sebaran pendukung Ganjar di Pulau Jawa juga disebut belum merata.
Pendukung paling banyak tersebar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (39,5 persen).
Lalu, diikuti Jawa Timur (28,5 persen) dan Jawa Barat (22,5 persen). Dan DKI Jakarta (4,9 persen) serta Banten (4,6 persen).
Sedangkan di luar Jawa, dukungan buat Ganjar terkonsentrasi di Pulau Sumatera (44,7 persen), lalu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (15,7 persen), Kalimantan (15,1 persen), Maluku dan Papua (12,6 persen), dan Sulawesi (11,9 persen).
Selain dari sisi sebaran wilayah, latar belakang identitas dan kehidupan sosial ekonomi pendukung Ganjar pun tersegmentasi.
Politisi PDI-P itu banyak didukung kalangan kaum muda rentang usia 24-40 tahun (41,5 persen), namun kurang mendapat dukungan dari kalangan tua lebih dari 60 tahun (3,7 persen).
Dari segi pendidikan, mayoritas pendukung Ganjar berlatar belakang pendidikan menengah (47,6 persen), lalu pendidikan dasar (37,5 persen), diikuti pendidikan tinggi (14,9 persen).
Sementara, terkait status sosial ekonomi, Ganjar banyak didukung kalangan menengah bawah (44,0 persen), lalu kalangan bawah (32,5 persen), menengah atas (18,5 persen), tapi minim dari kalangan atas (5,0 persen).
Mantan anggota DPR RI itu juga ternyata lebih banyak didukung oleh kalangan laki-laki (53,5 persen) dibanding perempuan (46,5 persen).
Dengan situasi demikian, Litbang Kompas menyimpulkan bahwa gambaran pendukung Ganjar belum menunjukkan wajah pemilih yang proporsional layaknya gambaran penduduk di negeri ini.
Selain itu, survei Litbang Kompas juga memperlihatkan tingginya angka swing voters atau pemilih mengambang pada pendukung Ganjar.
Pada survei periode 25 Januari-4 Februari 2023, elektabilitas Ganjar tercatat 25,3-37,0 persen.
Namun, dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah pemilih mengambang atau swing voter.
Menurut analisis Litbang Kompas, ini menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar belum dapat menjamin kemenangannya pada pemilu mendatang.
Posisi orang nomor satu di Jateng itu masih rawan.
Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023.
Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode ini, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Demikian peta kekuatan pendukung Ganjar berdasarkan survei Litbang Kompas. (redaksi)