POJOKNEGERI.COM - Debat Pilpres kedua yang menampilkan aksi para cawapres tak terlepas dari mata dunia.
Sejumlah media internasional turut memberitakan hasil debat cawapres, dan Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan utama.
Penampilan Gibran Rakabuming Raka di debat Cawapres, Jumat (22/12) menuai banyak pujian.
Termasuk beberapa media asing yang menilai sosok Gibran menguasai dan mendominasi panggung debat cawapres yang dihelat di Jakarta Convention Center.
Salah satu media asing itu diantaranya adalah Al Jazeera.
Al Jazeera menilai putra sulung Presiden Jokowi tersebut berhasil melenyapkan stigma tak berpengalaman dan nepotisme yang selama ini dilekatkan padanya.
Terlebih, saat Gibran dinilai berhasil mendominasi panggung debat saat berhadapan dengan lawan politiknya Cawapres Muhaimin Iskandar dan Muhaimin Iskandar.
"Gibran menolak tuduhan kurangnya pengalaman dan nepotisme putra presiden indonesia saat ini Joko Widodo, yang berusia 36 tahun mendominasi panggung meskipun menghadapi kandidat yang lebih berpengalaman," tulis Al Jazeera, dikutip dari detik.com.
Selain Al Jazeera, media asing lainnya yakni Nikkei juga turut menyorot keberhasilan Gibran dalam melakukan Debat Cawapres.
Hal itu karena Gibran dinilai dapat menjawab pertanyaan dan menanggapi sanggahan lawan dengan singkat, padat dan jelas.
Apalagi Gibran menjadi satu-satunya kandidat Cawapres yang berbicara mengenai pentingnya menyediakan dan memfasilitasi generasi muda yang lihai akan AI (Artificial Intelligence), Blockchain, Crypto hingga Perbankan Syariah.
Selain itu, Gibran juga menekankan kebijakan Hilirisasi yang telah dicanangkan oleh Ayahnya Presiden Jokowi saat ini.
Akan tetapi, tak hanya sebatas di Pertambangan atau Pertanian.
Gibran ingin memperluas kebijakan Hilirisasi itu hingga ke ranah digital.
Dengan mendorong kebijakan Hilirisasi itu diharapkan dapat menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan baru dan akan membantu negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.
Adapun, Nikkei juga melihat bahwa keputusan Capres Prabowo memilih Gibran sebagai Cawapresnya merupakan keputusan yang tepat.
"Pemilihan Gibran sebagai pasangan calon wakil presiden Prabowo tampaknya merupakan langkah yang baik, dilihat dari jajak pendapat terbaru yang menunjukkan bahwa ia (Gibran) memperoleh keunggulan dibandingkan dua pesaingnya," tulis Nikkei.
Apalagi ketika Gibran berhasil mematahkan pernyataan Cawapres nomor urut satu yakni Muhaimin Iskandar yang tidak sepakat akan pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) di Kalimantan, tapi, justru ia (Muhaimin) juga turut ingin membangun 40 kota baru di Seluruh Indonesia
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyebut sang kakak, Gibran Rakabuming Raka adalah versi yang jauh lebih baik dari ayahnya, Presiden Joko Widodo.
"Saya rasa walaupun ini katakanlah politik dinasti tapi teman-teman sekarang sudah lihat kualitasnya. Seperti kaya kemarin (debat cawapres), saya rasa ini adalah versi yang jauh lebih baik dari Pak Presiden, itu saja," ucap Kaesang.
Tak hanya itu, Kaesang juga menjawab pertanyaan tentang bagaimana Jokowi mendidik anak-anaknya yang kini berkecimpung di dunia politik.
Ia menjawab bahwa ayahnya mengajarkan dirinya dan sang kakak, Gibran untuk tidak angkuh.
Ia juga menyinggung julukan-julukan yang didapat Gibran selama kampanye cawapres.
Mulai dari asam sulfat atau samsul hingga belimbing sayur.
"Jadi kita nggak perlu khawatir stigma-stigma orang-orang, 'Wah ini belimbing sayur', ini apa namanya karena kemarin salah ngomong mengenai asam folat dan asam sulfat digoreng habis-habisan tapi ternyata ketika di forum bisa membuktikan ya itu yang harusnya memang dibuktikan oleh Mas Gibran," pungkasnya. (redaksi)