POJOKNEGERI.COM -- Masa jabatan Gubernur Kaltim Isran Noor dan wakilnya Hadi Mulyadi akan berakhir pada 1 Oktober 2023 ini.
Pasca berakhirnya kepemimpinan Isran Noor nanti, roda pemerintahan di Bumi Mulawarman akan dijalankan Pejabat (Pj) Gubernur.
Untuk mengisi posisi Pj Gubernur, DPRD Kaltim sudah melakukan rapat pimpinan (Rapim) untuk mengkaji nama-nama yang akan diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Jadi Pj itu kita sudah melakukan Rapim, kemudian kita seleksi dulu, kita saring ada beberapa nama kemudian nanti kita rapim kembali, setelah itu baru kita adakan rapat paripurna," kata Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji saat ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Rabu (9/8/2023).
Lanjut Seno mengatakan, untuk mengajukan tiga nama Pj Gubernur saat ini masih menunggu surat dari Kemendagri.
"Setelah ada surat dari Kementrian Dalam Negeri baru kita memberikan tiga nama," ujar Seno Aji.
Sementara terkait dengan batas waktu pengajuan dari DPRD, Seno Aji mengatakan hingga saat ini belum ada batas waktu yang ditentukan.
"Belum ada, nanti kita menunggu surat dari Kemendagri, mereka akan memberikan batas waktu," jelas Seno Aji.
Saat ini ada tiga nama yg beredar ke publik sebagai calon Pj Gubernur Kaltim.
Ketiga nama tersebut yakni Dirjen Otda Kemendagri Dr Akmal Malik, MSi, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag H. Kamaruddin Amin, MA dan Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Dr Ir Abdunnur.
Seno Aji mengatakan, saat rapat pimpinan DPRD Kaltim, ada nama baru yang masuk. Namun demikian, nama-nama tersebut kemudian akan ditinjau kembali apakah memungkinkan untuk di usulkan ke Kemendagri atau tidak.
"Yah ada nama baru yang masuk tapi kita coba lihat nanti apakah memungkinkan atau tidak kita usulkan, tapi yang jelas pada saat pengusulan nanti sudah tiga nama fiks baru kita publikasikan," bebernya.
Terkait dengan kriteria Pj Gubernur Kaltim yang akan diusulkan ke Kemendagri nantinya, Seno Aji mengatakan tentu harus putra daerah dan memahami daerah Kaltim.
"Yang pasti adalah putra daerah, itu penting bagi kita. Artinya adalah dia menjadi putra daerah Kaltim tapi berkarir di Eselon I dan mengerti tentang daerah Kaltim," pungkasnya.
(Redaksi)